SOLOPOS.COM - Ilustrasi garis polisi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Seorang siswa SMP di Banyudono, Boyolali, tewas setelah kebut-kebutan tepat sebelum azan Jumat berkumandang.

Solopos.com, BOYOLALI — Petaka di jalan raya Boyolali kembali merenggut nyawa seorang pelajar. Kali ini korbannya adalah Arlando Apriyo Saputro, siswa kelas 1 SMPN 2 Banyudono, yang meregang nyawa, Jumat (16/9/2016). Bocah 12 tahun itu tewas setelah terlibat kebut-kebutan di jalan raya bersama teman-temanya sepulang sekolah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Nyawanya tak tertolong dalam perjalanan,” ujar Kanitlaka Satlantas Polres Boyolali, Ipda Widodo, kepada Solopos.com, Jumat.

Ekspedisi Mudik 2024

Insiden maut itu terjadi menjelang azan salat Jumat berkumandang. Sepulang sekolah, Arlando memacu sepeda motornya berpelat nomor AD 6142. Bersama sejumlah temannya, dia memacu sepeda motor ke arah timur dengan kecepatan cukup kencang.

Arlando sebenarnya bukan hendak keluyuran, namun ingin segera pulang ke rumahnya di Dukuh Gurung, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Boyolali. Begitu tiba di sebuah tikungan, persisnya di timur SMAN 1 Banyudono, teman-teman Arlando menginjak rem. Nahas bagi Arlando, dia tak kuasa mengendalikan motornya.

Kendaraannya langsung menghantam keras motor di depannya yang dikendarai Wawan Dwi Prasetyo, 13, dan Galih, 14. Saking kerasnya, tubuh Arlando terlempar ke aspal dan kepalanya membentur-bentur jalan raya. Darah segar pun mengalir dari kepalanya yang tak berpelindung helm itu. “Dugaan kami karena terkejut, korban tak mampu menguasi medan,” jelas Widodo.

Polisi segera mengevakuasi korban. Beruntung, kedua rekannya yang terlibat insiden maut itu tak menyusul rekannya dan hanya mengalami lecet kecil. “Kami sangat sayangkan, kenapa anak-anak remaja dibiarkan orang tua dan sekolah mengendarai motor. Apalagi mereka ini tak berhelm,” sesal Widodo.

Arlando adalah salah satu potret buram banyaknya remaja yang mati di jalan raya dengan sepeda motor. “Tolong, sayangilah anak-anak kita. Kalau memang masih di bawah umur, orang tua janganlah memberikan mereka sepeda motor,” ujar Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Banyudono, Aiptu Sugiharto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya