SOLOPOS.COM - Ilustrasi gajah di Gembiraloka Zoo (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Harianjogja.com, JOGJA–Kebun Binatang Surabaya (KBS) belajar cara pengelolaan satwa dan manajemen di Gembira Loka (GL) Zoo Jogja. Setelah peralihan manajemen, banyak perbaikan yang ingin dilakukan KBS.

Direktur Utama Kebun Binatang Surabaya, Ratna Achjuningrum mengatakan sudah tujuh bulan ia mengambil alih pengelolaan KBS. Dan hingga kini sudah banyak perbaikan dilakukan Pemkot Surabaya.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

“Namun perbaikan itu belum maksimal. Masih ada beberapa pembenahan. Untuk itu kami ke sini belajar soal pengelolaan satwa, manajemen hingga kontrol. Namun kami masih tertarik dengan perkembangan manajemen GL Zoo,” kata Ratna di sela-sela kunjungannya ke GL Zoo, Senin (7/4/2014).

Ratna menerangkan manajemen GL Zoo memang menarik. Perpindahan dari yayasan hingga menjadi perseroan terbatas (PT) hampir tidak terasa ada gejolak. Dalam waktu lima tahun perkembangan pembangunannya juga sangat bagus.

“Sekarang pengunjung juga sangat banyak sekali di sini. Bahkan tidak hanya terpengaruh liburan saja, di sini masih ramai saja. Kami ingin seperti itu,” kata Ratna.

Ratna menambahkan saat peralihan Pemkot Surabaya menggelontorkan penyertaan modal mencapai Rp5,174 miliar. Dana ini untuk mendukung operasional KBS, mulai dari beli pakan hingga membayar karyawan.

“Di atas kertas memang ada dana yang berputar di KBS namun semuanya tidak ada wujud nyatanya. Sebab semua itu masih ditahan karena pengelolaan yang bermasalah,” jelas Ratna.

Di KBS memang banyak koleksi binatang berkurang. Banyaknya hewan yang mati membuat beberapa spesies hilang, seperti Jaguar yang mati beberapa waktu lalu.

Plt Kepala Departement Internal Kontrol, Hening Noertiningsih mengatakan Jaguar adalah spesies tunggal yang ada di KBS waktu itu. Kematiannya tentu saja menghilangkan spesies ini dari KBS.

“Kami sebenarnya memiliki 200 spesies di KBS. Namun beberapa tahun belakangan kami kehilangan tiga spesies,” kata Hening.

Direktur Utama (Dirut) GL Zoo KMT A Tirtodiprojo mengatakan banyak yang perlu dipelajari dari KBS. Bahkan masalah yang sederhana, yakni banyaknya karyawan yang pergi saat tidak ada tugas, padahal tenaga mereka masih dibutuhkan.

“Banyak permasalahan yang itu kami temui lima tahun silam kini sedang dialami KBS. Untuk itu kami terbuka dengan kunjungan ini dan memberikan penjelasan yang baik kepada KBS agar bisa beroperasi dengan lebih baik lagi,” kata Tirtodiprojo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya