SOLOPOS.COM - Kebun Binatang alias Bonbin Mangkang yang kini menyandang nama Taman Margasatwa Semarang. (ksmtour.com)

Kebun Binatang Mangkang bakal dimaksudkan Pemkot Semarang dalam holding company yang bakal dibentuk untuk mewadahi sejumlah perusahaan daerah (perusda).

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota Semarang berencana membentuk holding company yang membawahi beberapa perusahaan daerah (perusda). Pada tahap pertama, yang dimasukkan dalam holding company perusda itu adalah RPH Penggaron dan Perusda Percetakan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkapkan Taman Margasatwa Semarang, Jawa Tengah (Jateng) yang biasa disebut Kebun Binatang alias Bonbin Mangkang juga bakal dimasukkan holding company perusda-perusda Kota Semarang itu. Tetapi, imbuh dia, statusnya masih unit pelaksana teknis dinas (UPTD) sehingga harus diubah menjadi badan usaha milik daerah (BUMD).

“Taman margasatwa ini memang sudah ditunggu-tunggu dimasukkan dalam holding company. Ini proses kan harus ada tahapan-tahapannya,” katanya seusai rapat paripurna di DPRD Kota Semarang, Selasa (15/11/2016).

Ita—sapaan akrab Hevearita—mengharapkan pengelolaan BUMD atau Perusda Taman Margasatwa Semarang alias Kebun Binatang Mangkang itu dalam holding company bisa berjalan secara profesional oleh manajemen yang independen. “Saya tegaskan [taman margasatwa] tidak akan meminta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah [APBD] lagi, namun akan dikerjasamakan business to business dengan investor,” katanya.

Sebenarnya, kata dia, sudah banyak investor yang mendesak bekerja sama, tetapi Pemkot Semarang ingin yang terbaik dan tidak langsung terlibat dalam kerja sama pengelolaan itu. “Kami tidak ingin pemkot langsung yang terlibat, namun manajemen yang profesional yang independen sehingga didapatkan hasil terbaik. Tidak membebani APBD, tetapi menyumbang PAD terbaik,” katanya.

Ia mengakui Bonbin Mangkang masih kalah dibandingkan kebun binatang di kota-kota lainnya, sehingga akan terus dioptimalkan karena banyak potensi yang bisa dikembangkan secara maksimal. Menurut dia, konsep ke depannya Taman Margasatwa Semarang akan dikembangkan sampai bertaraf internasional, seperti Taman Safari Prigen di Pasuruan, tetapi harus dilakukan secara bertahap.

“Kalau saya inginnya tidak muluk-muluk. [Taman Margasatwa Semarang] Bisa bersaing dengan Yogyakarta saja sudah hebat. Nanti, setelah itu tahapan-tahapannya bisa lebih baik,” pungkasnya.

Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Kota Semarang Dyah Ratna Harimurti mengakui kondisi kebun binatang alias Taman Margasatwa Semarang kurang terawat baik yang perlu dibenahi dan dikelola secara serius. “Tidak semua kota punya kebun binatang, hanya beberapa kota tertentu. Makanya, ini sebenarnya potensi karena Semarang punya kebun binatang. Harus dikelola baik,” kata politikus PDI Perjuangan itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya