SOLOPOS.COM - Anggota Sibat Semanggi memangkas rumput liar dan merapikan tanaman akar wangi di bantaran Sungai Bengawan Solo, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Kamis (11/1/2018). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

IFRC dan PMI akan menyerahkan kebun akar wangi kepada Pemkot Solo.

Solopos.com, SOLO — International Federation Red Cross (IFRC) Swiss bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Solo bakal menyerahkan kebun akar wangi di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Selain penyerahan pengelolaan kebun akar wangi, IFRC Swiss dan PMI Solo juga menyampaikan beberapa rekomendasi kepada Pemkot Solo terkait upaya pengurangan risiko bencana, khususnya banjir Bengawan Solo.

“Seperti penanaman akar wangi seperti ini kan termasuk upaya mengurangi risiko bencana banjir. Tanaman-tanaman besar justru tidak kami rekomendasikan karena justru menghambat laju aliran air,” kata anggota Satuan Siaga Penanggulangan Bencana PMI Solo, Wanto, saat ditemui di sela-sela kegiatan bersih-bersih kebun akar wangi di bantaran Bengawan Solo Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Kamis (11/1/2018).

Seperti diketahui, pada akhir 2016 lalu, PMI membuka kebun akar wangi di tiga kelurahan yakni Semanggi, Sangkrah, dan Sewu, dengan menanam akar wangi sebanyak 3.000 lubang, atau 1.000 lubang per kelurahan. Sayangnya, sebagian kebun akar wangi rusak terkena proyek parapet.

Di Semanggi masih ada kebun seluas 0,5 hektare dan di Sewu sebagian besar sempat rusak tapi untuk saat ini mulai ditanami lagi seluas 0,8 hektare sampai 1 hektare. Tanaman yang masih ada dibuat bibit untuk ditanam lagi.

“Rencananya IFRC berkunjung ke Solo awal Februari mendatang. Dan apa yang sudah kami lakukan di tiga kelurahan ini akan kami serahkan kepada Pemkot Solo. Kami juga berkomunikasi dengan Pemkot terutama Pak Wali [Wali Kota Solo F.X.Hadi Rudyatmo] bahwa Pemkot akan mengembangkan kebun akar wangi di sepanjang bantaran Bengawan Solo, sampai Pucang Sawit nanti,” beber dia.

Sementara itu, dalam kegiatan bersih-bersih kebun akar wangi kemarin, PMI Solo melibatkan tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Kelurahan Semanggi. Mereka memangkas rumput liar dan memisahkannya dengan tanaman akar wangi.

Di Semanggi sebelumnya ada dua blok lahan di bantaran yang ditanami akar wangi. Tanaman akar wangi dipilih karena tanaman itu dianggap mengikat tanah sehingga harapannya bisa mengurangi erosi Sungai Bengawan Solo.

“Jadi ada dua blok, di bantaran sisi timur dan barat. Yang timur itu luasnya sekitar 300 m2 dan sisi barat sekitar 200 m2. Yang sisi barat ini malah sudah habis tertimbun material tanah dari proyek parapet, ya termasuk terlindas alat-alat berat dari proyek,” kata Ketua Sibat Semanggi, Tavip Jaka Susila.

Sisa satu blok tanaman akar wangi sampai saat ini masih tumbuh meskipun sempat terendam luapan sungai. “Sebenarnya itu sudah bisa dipanen, mungkin diambil akarnya begitu, untuk bahan pewangi atau apa. Tapi sayangnya masyarakat di sini belum begitu memahami bagaimana pemanfaatan selanjutnya,” kata Tavip.

?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya