SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas PT Pertamina saat melakukan perbaikan pipa penyalur BBM yang bocor di Desa Karanglo, Kecamatan Klaten Selatan, Senin (5/5/2014). Wartawan hanya bisa mengambil gambar dari kejauhan karena dihalang-halangi sekuriti Pertamina.(JIBI/Solopos/Shoqib Angriawan)

Solopos.com, KLATEN—PT Pertamina mengaku kebocoran pipa yang terjadi di Desa Karanglo, Kecamatan Klaten Selatan akibat ulah pencuri. Pertamina pun menerjunkan tim Health Safety & Environmental (HSE) untuk memperbaiki pipa yang bocor, Senin (5/5/2014). Dalam kejadian tersebut, wartawan dan sekuriti sempat bersitegang karena dilarang mendekat dan memotret.

Pantauan solopos.com di lokasi, proses perbaikan dikawal ketat oleh sekuriti PT Pertamina. Satu-satunya akses menuju pipa yang bocor melewati pematang sawah dijaga sejumlah petugas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekuriti tersebut berusaha untuk mensterilkan lokasi yang bocor. Wartawan yang mencoba melewati pematang sawah untuk menuju ke arah pipa yang bocor sempat bersitegang dengan pihak sekuriti. Pasalnya, sekuriti berusaha untuk menghalang-halangi wartawan yang ingin mendekat dan mengambil gambar.

Wartawan juga sudah menunjukkan kartu pers, namun sekuriti tetap bersikukuh untuk tidak mengizinkan masuk. Namun, begitu sejumlah petani memasuki pematang sawah tersebut, sekuriti langsung mengizinkan.

Sementara, Humas Pertamina Unit Pemasaran DIY-Jawa Tengah, Robert MV Dumatubun, mengaku kebocoran pipa karena ulah pencuri. Hingga saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Jawa Tengah (Jateng) untuk mengungkap kasus pencurian BBM di kawasan Klaten tersebut.

“Penyebab bocornya pipa dilakukan secara sengaja dan kami sudah berkoordinasi dengan Polda Jateng untuk menuntaskan kasus tersebut. Sebab, ada indikasi pencurian BBM dan harus ditangani secara serius,” papar Robert saat dihubungi solopos.com, Senin.

Menurutnya, pencurian BBM di kawasan Klaten tersebut telah mengakibatkan kerugian besar bagi PT Pertamina. Kendati demikian, pihaknya belum bisa memastikan berapa nilai kerugian akibat sabotase tersebut.

Saat ditanya tercemarnya lingkungan setempat akibat BBM yang tumpah, pihaknya juga belum bisa berkomentar banyak. “Kami masih menunggu laporan dari tim HSE yang tengah menlakukan investigasi kasus tersebut, termasuk tercemarnya lingkungan yang membuat kerugian warga setempat,”  tegasnya.

Sementara, Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Danu Pamungkas, yang saat ini meninjau lokasi pipa yang bocor menduga kasus tersebut karena pencurian. “Dugaannya memang pencurian, namun belum bisa disimpulkan karena barang buktinya juga masih dibawa oleh tim dari PT Pertamina,” paparnya kepada wartawan di lokasi, Senin.

Seperti diberitakan sebelumnya, pipa milik PT Pertamina yang bocor tersebut kali pertama diketahui oleh seorang warga setempat. Warga curiga karena melihat Sungai Tengah yang ada di kawasan setempat tercemar minyak.

Setelah ditelusuri, minyak tersebut ternyata berasal dari pipa milik PT Pertamina yang bocor di jurang sungai. Banyaknya minyak yang mengalir ke sungai sempat membuat banyak ikan menjadi mabuk dan akhirnya mati.

Kejadian tersebut sempat membuat warga heboh. Bahkan, warga sampai berlomba-lomba terjun ke sungai yang tercemar untuk ikut mencari ikan yang tidak berdaya karena keracunan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya