SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembeli di toko modern. (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

APPSI juga menyerukan agar kawasan Ringroad hingga radius satu kilometer di luarnya tidak berdiri TMB nasional.

Harianjogja.com, BANTUL-Asosiasi Toko Modern Bantul (ATMB) dan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) dan mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul untuk bijak dalam mengambil keputusan terkait masuknya investor Toko Modern Berjejaring (TMB). APPSI juga menyerukan agar kawasan Ringroad hingga radius satu kilometer di luarnya tidak berdiri TMB nasional.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Kawasan Ringroad hingga radius satu kilometer di luarnya masih banyak berdiri pasar tradisional, sehingga akan mempengaruhi kelangsungan pasar jika didirikan TMB di kawasan itu. Alasan tersebut yang diungkapkan oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) APPSI Bantul, Yahya karena memang terdapat dua pasar tradisional di radius kurang dari satu kilometer di luar Ringroad. Diantaranya, Yahya menyebut Pasar Niten di Jalan Bantul dan Ngipik di jalan Pleret.

“Kalau ada TMB di jarak kurang dari satu kilometer dari pasar itu berdiri, maka imbasnya akan sangat parah. Yang jelas, kelangsungan pasar tradisional kalau ada TMB nasional yang berdiri akan sangat terhambat keberlangsungannya,” ujar Yahya dalam acara sambung rasa ATMB dan APPSI DPD Bantul dengan tema “Bersama Membangun Perekonomian Pribumi Bantul”, Kamis (30/11).

Kendati demikian, jika memang ada TMB yang dibebaskan berdiri di sepanjang kawasan Ringroad, pihaknya tetap meminta Pemkab arif dan bijaksana. Seharusnya, kata dia, tetap ada pembatasan jarak di kawasan tersebut.

“Kalau hanya berdiri di sepanjang Ringroad saya kira tidak masalah untuk Bantul. Namun, perhatikan juga jarak di pasar tradisional yang tak ada satu kilometer dari Ringroad itu. Kami minta pemegang kebijakan tetap perhatikan hal ini, meski membuka kran untuk investor TMB,” katanya.

DPD APPSI Bantul juga berharap adanya sinergi antara ATMB dengan pedagang tradisional. Selama ini, ada beberapa toko modern yang tetap bersinergi dengan pasar tradisional karena segmen pasar yang berbeda. Bahkan, dia mendorong toko modern lokal untuk bisa mendatangkan suplai barang dari pasar tradisional.

Sementara itu, Ketua ATMB, Suharyanto berharap kawasan luar Ringroad tetap memfasilitasi toko modern di Bantul. Hal ini agar keberadaan toko kelontong yang dikemas modern tetap tumbuh dan saling bersinergi dengan pedagang tradisional.

Sejauh ini, Suharyanto pun cukup khawatir dengan keberadaan TMB nasional. Pasalnya, berbicara segmen dan ukuran pun sama dengan toko modern lokal. Di samping itu, jumlah dagangan yang dijual pun mayoritas hampir sama.

“Kalau berbicara daya saing, kami toko modern kalah dari sisi apapun dari TMB. Hal ini karena, TMB jelas menjual barang dengan harga sangat murah, punya jejaring ribuan, pengelolaan bisnis mereka pun sudah sangat modern,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya