Jakarta [SPFM], Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan produksi pertanian, terutama beras diharapkan dapat paling tidak mengurangi kuota beras impor. Pemerintah melalui program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi (GP3K) diharapkan dapat menekan jumlah beras yang akan diimpor untuk memenuhi kebutuhan stok beras di Bulog sebesar 1,5 juta ton kebutuhan dalam neheri yang mencapai 3,5 juta ton.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir, Sabtu (10/9) mengungkapkan, jika program itu berhasil bisa menutupi kebutuhan untuk stok beras sebanyak 1 juta ton dan hanya tinggal membutuhkan 500 ribu ton yang akan dipunuhi dari impor. Lewat program tersebut, pemerintah menargetkan petani dapat memproduksi 2 juta ton beras tahun ini sehingga tidak lagi perlu melakukan impor. [miol/ary]
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi