SOLOPOS.COM - LISTRIK PRABAYAR -- Seorang petugas biro teknik listrik (BTL) sedang memasang meteran listrik prabayar beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Kebijakan energi Soloraya, PLN Area Surakarta meminta pelanggan 450 VA dan 900 VA segera beralih ke 1.300 VA.

Solopos.com, SOLO–Pengurangan subsidi tarif listrik yang menurut rencana mulai dilakukan pada awal tahun depan diundur menjadi pertengahan 2016. Hal ini karena pendataan pelanggan yang berhak menerima subsidi membutuhkan waktu dan tidak bisa dilakukan hanya dalam waktu dua bulan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Manager Area Perusahaan Listrik negara (PLN) Area Surakarta, Purwadi, mengatakan saat ini sedang mempersiapkan format survei di lapangan supaya kriteria penerima subsidi jelas. Pendataan selama dua bulan dinilai kurang meski akan ada pembagian petugas untuk survei. Hal ini mengingat jumlah pelanggan PLN dengan daya 450 VA dan 900 VA cukup banyak, apalagi di Area Surakarta yang mencapai 90% atau sekitar 1,17 juta dari total pelanggan yang hampir 1,3 juta.

Diakuinya selama ini banyak masyarakat mampu tapi menjadi pelanggan golongan R1 (450 VA dan 900 VA). Padahal golongan tersebut mendapat subsidi dari pemerintah sehingga pendataan ulang ini perlu bekerja sama dengan pihak terkait yang lebih paham mengenai data masyarakat miskin dan layak menerima subsidi.

“Saat ini sosialisasi kepada pihak terkait, seperti masyarakat dan instansi terus dilakukan untuk menimbulkan kesadaran bagi yang mampu untuk meningkatkan daya ke tarif listrik yang tidak disubsidi,” ungkap Purwadi kepada Solopos.com, Selasa (17/11/2015).

Dia mengungkapkan pelaksanaan survei akan dilakukan maksimal pada Januari 2016. Survei tersebut bekerja sama dengan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) karena lembaga tersebut yang memiliki data mengenai jumlah masyarakat tidak mampu yang ada di Indonesia.

Purwadi menyampaikan pelanggan yang tidak berhak mendapat subsidi diharapkan menaikkan daya dari 450 VA dan 900 VA menjadi 1.300 VA dengan tarif komersial.

Menurut dia, tarif tenaga listrik (TTL) daya 1.300 VA ini sama antara biaya produksi dan tarif yang dikenakan ke pelanggan. Tarifnya memang berubah karena mengikuti naik turunnya harga bahan bakar.

Dia mengatakan saat ini terus menambah jumlah material sebagai langkah antisipasi melonjaknya permintaan pelanggan untuk menambah daya menjadi 1.300 VA. Penambahan material memang dilakukan sejak jauh hari karena pengiriman dari kantor distribusi Jateng biasanya membutuhkan waktu.

Sementara itu, hingga kini pihaknya juga terus menyosialisasikan rencana pemberian diskon 30% kepada pelanggan industri pada pukul 23.00 WIB-08.00 WIB. Meski petunjuk pelaksanaan (juklak) hingga saat ini belum ada tapi sosialisasi dilakukan karena kebijakan tersebut memiliki konsekuensi pengubahan jam kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya