SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (JIBI/Solopos/Dok.)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (JIBI/Solopos/Dok.)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (JIBI/Solopos/Dok.)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Rencana Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerapkan penggunaan bahasa Jawa di lingkungan kerja instansi Pemerintah Provinsi Jateng dan pemerintah kabupaten serta kota, sebagai salah satu bentuk pelestarian kebudayaan, masih perlu dikaji lebih lanjut.

Promosi Apresiasi dan Berdayakan AgenBRILink, BRI Bagikan Hadiah Mobil serta Emas

“Tidak semua pejabat dan pegawai di lingkungan Pemprov Jateng berasal dari suku Jawa, melainkan ada yang dari suku lain, apakah mereka cukup nyaman dengan penggunaan bahasa Jawa?,” kata salah seorang pengurus Dewan Kesenian Jawa Tengah Heri C. Santoso seperti dikutip Antara, Minggu (14/9/2014).

Menurut dia, masih ada hal-hal teknis yang perlu diperhatikan terkait dengan rencana penerapan penggunaan bahasa Jawa di lingkungan Pemprov Jateng.

“Bahasa Jawa memiliki beberapa varian, seperti bahasa Jawa Ngoko yang digunakan untuk berbicara dengan orang yang sepadan atau usianya lebih muda dan ada bahasa Jawa Krama Alus atau Inggil untuk orang yang lebih tua atau dihormati,” ujarnya.

Terkait dengan hal tersebut, kata dia, harus ditentukan dulu varian bahasa Jawa mana yang akan digunakan dalam lingkungan Pemprov Jateng agar tidak campur aduk.

“Pemrov Jateng juga harus menyediakan buku praktis berbahasa Jawa atau semacam kamus bahasa Jawa di tempat-tempat tertentu sehingga bila pegawai atau pejabat yang kesulitan bisa langsung memanfaatkannya jika rencana penggunaan bahasa Jawa jadi diterapkan,” katanya.

Kendati demikian, Heri mengapresiasi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang telah menerbitkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 55 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jateng No. 57/2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 9/2013 tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa.

“Hal tersebut sebagai salah satu upaya luhur untuk ‘nguri-uri’ (melestarikan, red.) budaya Jawa,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya