SOLOPOS.COM - Ilustrasi (pedulisehati.com)

Kebijakan anggaran Solo, DAU 2016 lebih banyak untuk gaji pegawai.

Solopos.com, SOLO–Peningkatan Dana Alokasi Umum (DAU) Solo pada 2016 dinilai belum mampu membawa dampak signifikan bagi pembangunan infrastruktur kota. Mayoritas DAU masih tersedot untuk kebutuhan gaji pegawai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, sekitar Rp700 miliar dari total DAU senilai Rp841 miliar digunakan untuk membiayai gaji pegawai. Sebagai informasi, pos belanja pegawai tahun depan diperkirakan menembus Rp1,017 triliun atau setara 66% dari total APBD 2016.

Ekspedisi Mudik 2024

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD, Supriyanto, mengatakan penggunaan DAU sebagai pemasok utama gaji pegawai tak bisa dihindari.

“Gaji pegawai merupakan kebutuhan pokok yang harus dibayar setiap tahun,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Jumat (6/11/2015).

Supriyanto mengatakan kenaikan DAU sebesar 17,95% dibanding tahun 2015 membuat sejumlah usulan peningkatan kesejahteraan pegawai negeri sipil (PNS) aman.
Sebelumnya sempat ada penolakan kenaikan tambahan penghasilan (tamsill) PNS dari Rp77,01 miliar menjadi Rp92,85 miliar lantaran dinilai membebani anggaran. Selain kenaikan tamsil, gaji ke-14 PNS sebesar Rp40 miliar turut memakan porsi DAU.

“Masih ada selisih Rp61 miliar antara realisasi DAU (Rp841 miliar) dengan proyeksi DAU di RAPBD (Rp780 miliar) yang dapat digunakan untuk membiayai infrastruktur.”

Anggota Banggar DPRD, Abdullah A.A., mengatakan tingginya porsi belanja pegawai dalam DAU adalah keniscayaan. Abdullah mengatakan DAU memang digelontor pusat sebagai bantuan bagi pemerintah daerah yang tak mampu membiayai gaji pegawainya. Meski demikian Abdullah menilai mestinya penggunaan DAU untuk belanja pegawai dapat dilakukan dengan bijak dan terukur.

“Saya sebenarnya lebih setuju kenaikan tamsil didasari indikator yang jelas dulu. Kalau sekarang kan cenderung like and dislike karena penilaian langsung dari atasan. Ini membuat kenaikan tamsil dipertanyakan dapat meningkatkan kinerja birokrat,” tuturnya.

Di sisi lain Abdullah berkomitmen melakukan fungsi pengawasan untuk mengawal proyek dari dana pemerintah. Politikus Partai Hanura ini mengatakan selisih Rp61 miliar di DAU akan dimaksimalkan untuk pengembangan Solo Utara seperti penataan koridor Adi Sumarmo dan Mojosongo. Kelanjutan Plaza Manahan dan Monumen 45 Banjarsari juga jadi perhatian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya