SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

Kebersihan lingkungan di Pabelan, Kartasura terganggu oleh TPS liar di Jl. Ahmad Yani.

Solopos.com, SUKOHARJO – Sejumlah tempat pembuangan sementara (TPS) liar di wilayah Kecamatan Kartasura dikeluhkan warga setempat dan pengguna jalan. Mereka tak tahan dengan bau tak sedap yang berasal dari tumpukan sampah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantauan solopos.com, Selasa (15/5/2015), TPS liar muncul di pinggir ruas jalan yang menghubungkan Jln Slamet Riyadi dan Jl. Ahmad Yani tepatnya di Desa Pabelan, Kartasura. Tumpukan sampah menggunung di pinggir jalan. Saking banyaknya, tumpukan sampah meluber ke bahu jalan. Tak ayal, kondisi ini mengganggu kenyamanan para pengguna kendaraan bermotor dan warga setempat.

Para pengguna jalan yang melewati lokasi TPS harus menutup hidung lantaran bau tak sedap yang ditimbulkan tumpukan sampah. “Saya risih saat melewati lokasi TPS liar karena bau tak sedap di sekitar lokasi TPS liar,” kata seorang pengendara sepeda motor, Iwan Setiawan, 32, warga Kelurahan Ngadirejo, Kartasura, saat ditemui solopos.com, di sekitar lokasi TPS liar, Selasa.

Menurut Iwan, saat terjadi hujan lebat, tumpukan sampah berceceran di bahu jalan. Sampah plastik dan rumah tangga bercampur yang menimbulkan bau tak sedap. Untungnya, lokasi TPS liar itu jauh dari permukiman penduduk. Lokasi TPS ilegal itu berada tak jauh dari lahan pertanian milik warga setempat.

Lantaran muncul bau tak sedap, para pengguna jalan jarang melewati jalan penghubung yang terdapat TPS liar. Mereka memilih melewati jalan lainnya yang menghubungkan Jln Slamet Riyadi dan Jln Ahmad Yani. “Kalau siang masih mending, ada pengendara sepeda motor yang melewati lokasi TPS liar. Nah, kalau malam jarang pengguna jalan yang melewati lokasi TPS liar itu,” ujar dia.

Seorang warga Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Narimo, 38, mengatakan mayoritas pembuang sampah berasal dari luar Desa Pabelan. Biasanya, mereka membuang sampah saat kondisi jalan sepi pada malam hari. Para pembuang sampah mengendarai sepeda motor dan langsung membuang berbagai sampah rumah tangga.
Dia menceritakan tetangga rumahnya pernah memergoki pengendara sepeda motor yang membuang sampah di TPS liar.

Saat itu, pengendara sepeda motor itu langsung memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. “Warga kesulitan mengawasi karena pengendara sepeda motor membuang sampah pada malam hari. Mereka bukan warga sini [Desa Pabelan], saya jamin. TPS liar itu muncul sejak dua tahun terakhir,” papar dia.

Dia meminta instansi terkait agar memasang papan peringatan di sekitar lokasi TPS liar. Sehingga masyarakat mengetahui larangan membuang sampah sembarangan. Masyarakat harus membuang sampah di TPS di sekitar wilayahnya masing-masing.

Di sisi lain, saat dimintai konfirmasi, Kepala UPTD Persampahan DPU Sukoharjo, Sartono, enggan berkomentar ihwal munculnya TPS liar di Kartasura. “Maaf ya saya hanya bawahan, no coment,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya