SOLOPOS.COM - Ilustrasi sampah di sungai (JIBI/Solopos/Dok)

Kebersihan lingkungan di Sragen terganggu dengan Kali Garuda yang kotor.

Solopos.com, SRAGEN Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sragen berjanji membersihkan sampah di Kali Garuda di dekat Bendung Krapyak, Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala BLH Sragen, Tasripin, mengatakan pengerukan sampah itu akan dilakukan Jumat (31/7/2015). Dia menginstruksikan bawahannya untuk membersihkan aneka macam sampah tersebut. “Ada sembilan personel yang akan diterjunkan untuk membersihkan sampah itu. Tidak ada pihak yang perlu disalahkan. Solusinya ya harus dibersihkan tumpukan sampah itu supaya tidak mengganggu kenyamanan warga sekitar,” terang Tasripin saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (30/7/2015).

BLH Sragen memasang papan larangan membuang sampah ke sungai. Namun, larangan itu tak diindahkan. Pemkab juga kerap menerjunkan petugas untuk membersihkan sampah di kali tersebut. Namun, jumlah sampah yang dibuang ke tempat itu lebih banyak. “Kami juga berencana memasang jaring untuk menangkap sampah di sungai itu. Tapi sampai saat itu belum ada anggaran untuk pengadaan jaring tersebut,” terang Tasripin.

Kepala Bidang Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) BLH Sragen, Lukas Gunawan, mengatakan semua sungai di Sragen diuji kualitas airnya sebanyak dua kali dalam setahun. Kualitas air Kali Garuda juga diuji pada musim hujan lalu. Hasil dari uji laboratorium menunjukkan air Kali Garuda tidak berkualitas.

“BOD [biological oxygen demand] atau kadar oksigen di dalam air itu sangat kurang. Kalau kadar oksigen kurang, otomatis ikan-ikan tidak bisa hidup di air itu. Solusinya ya harus dibangun instalasi pengolah air limbah [ipal] di dekat kali itu,” terang Lukas.

Sebagaimana diberitakan Solopos, aneka jenis sampah menumpuk di Kali Garuda. Kondisi tersebut dikeluhkan warga sekitar.

Pantauan Solopos.com di lokasi, Selasa (28/7/2015), aneka jenis sampah mulai dari plastik, pakaian bekas, pelepah pisang, kasur, bantal, hingga guling memenuhi kali. Meski sudah ada papan bertuliskan larangan membuang sampah, warga tetap menjadikan sungai itu sebagai tempat pembuangan limbah. Sampah yang menumpuk mengakibatkan air berwarna hitam pekat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya