SOLOPOS.COM - Kondisi sungai yang melintasi Desa Turunrejo, Kecamatan Brangsong dan Desa Rejosari, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, Jateng. (Facebook.com-Danur Mania)

Kebersihan yang buruk di sungai yang melintasi dua desa di Kabupaten Kendal memicu cercaan yang ditujukan kepada kepala desa.

Semarangpos.com, KENDAL – Sungai yang melintas di Desa Turunrejo, Kecamatan Brangsong dan Desa Rejosari, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah (Jateng) dipenuhi sampah sehingga terlihat menjijikkan. Buruknya kebersihan di dua desa di Kabupaten Kendal itu memicu warganet untuk mencerca kepala desa setempat yang dianggap tak memperhatikan kebersihan lingkungan.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Cercaan warganet itu bermula setelah pengguna akun Facebook Danur Mania mengunggah foto sungai tersebut di grup Facebook Liputan Kendal Terkini, Sabtu (9/9/2017). “Monggo pak lurah Desa Rejosari dan Desa Turunrejo kaline koyo ngene rupane ndang di pikirno [Silahkan Kepala Desa Rejosari dan Kepala Desa Turunrejo memikirkan sungai yang keadaannya seperti itu],” tulisnya pada keterangan foto.

Ekspedisi Mudik 2024

Dari foto yang diunggah memang terlihat sungai itu dipenuhi sampah dan airnya keruh. Bahkan, aliran sungai itu terlihat tak lancar dan tampak dangkal di beberapa bagian.

Warganet di grup Facebook Liputan Kendal Terkini pun lantas turut mencera para kepala desa. Menurut mereka, kepala desa di Turunrejo dan Rejosari tak memikirkan kebersihan lingkungan. “Lurahe saben dino weruh wong buak sampah yo rak ngaruh2, dalane bobrok kaline koyo sampah tok hancur indonesia [Kepala desa setiap hari melihat orang buang sampah di sungai namun tak diperingatkan, jalannya rusak sungainya penuh sampah, hancur Indonesia],” ungkap pengguna akun Facebook Agus Supriyadi.

Sing dipikirke saiki kantonge kali enggk penting [Yang dipikirkan sekarang kantongnya, sungai tak penting],” tulis pengguna akun Facebook Merana.

Orak trimane kaline… Dalane ae yow kyk ngono py jal pk lurah… Smpeane lewat bendino opo gk reti? [Bukan hanya sungainya, keadaan jalannya seperti itu bagaimana pak kepala desa? Anda setiap hari melintas apa tak mengetahui?],” timpal pengguna akun Facebook Diyas.

Bukan hanya kepala desa, sebagian warganet melayangkan cercaan kepada warga yang mereka tuding telah membuang sampah sembarangan di wilayah Kabupaten Kendal tersebut. Menurut mereka, selain kepala desa yang harus memperhatikan kebersihan, warga juga harus mampu untuk membiasakan diri membuang sampah di tempatnya.

Ojo salahke lurah [Jangan hanya menyalahkan kepala desa]. Harusnya warga sekitar juga sadar [kebersihan] lingkungan,” tulis pengguna akun Facebook Eva Natalia.

“Kalau itu warganya yang harus mikir,” tulis pengguna akun Facebook Dian Wahyu.

Masalah kebersihan di dua desa di Kabupaten Kendal itu tampaknya hanya menjadi perbincangan hagat di antara netizen. Kiriman itu terbukti telah mendapatkan lebih dari 500 komentar dan lebih dari 3.000 likes, namun tak ada warganet yang mengungkapkan adanya tindakan langsung untuk membersihkan sungai di Desa Turunrejo dan Desa Rejosari. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya