SOLOPOS.COM - Warung apung milik Pemdes Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri berada di dekat lokasi yang dibangun untuk Kantor Satpas Wonogiri. (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Keberadaan Kantor Satuan Penyelenggaran Administrasi Surat Izin Mengemudi (Satpas) di Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri diyakini bakal berdampak positf bagi ekonomi warga desa tersebut.

Pemerintah Desa (Pemdes) Singodutan pun tak akan menyia-nyiakan peluang tersebut. Pemdes berencana merngubah warung apung di dekat Kantor Satpas yang sudah dimiliki menjadi pusat kuliner.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Desa (Kades) Singodutan, Karsanto, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (6/8/2021), menyampaikan setelah Kantor Satpas beroperasi nanti desa akan semakin ramai. Singodutan berada di wilayah strategis lantaran dilalui jalan lingkar kota (JLK).

Baca Juga: 5 Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 Huni Asrama Mahasiswa UNS

Ekspedisi Mudik 2024

Bakal banyak orang yang melintas di JLK dari arah jalan raya Wonogiri-Pracimantoro dekat Mapolres Wonogiri menuju Kantor Satpas untuk mengurus surat izin mengemudi (SIM). Setelah mengurus SIM mereka juga bakal melintasi JLK lagi untuk pulang. Saat ini pun warga sekitar JLK sudah banyak yang membuka tempat usaha mengingat JLK sudah cukup ramai.

JLK saat ini berfungsi sebagai jalan alternatif dari arah Kabupaten Sukoharjo menuju wilayah selatan Kabupaten Wonogiri dan sebaliknya. Wilayah selatan itu, seperti Wuryantoro, Eromoko, dan Pracimantoro. Selain itu, sebagai jalan alternatif dari arah Kabupaten Sukoharjo menuju wilayah timur Kabupaten Wonogiri dan sebaliknya. Wilayah timur itu, seperti Ngadirojo hingga Purwantoro.

Ke depan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) akan memfungsikan JLK sebagai jalan kendaraan berat agar tidak melintas di kawasan kota Wonogiri. “Sekarang saja sudah cukup ramai, meski JLK belum difungsikan secara efektif [sebagai jalur kendaraan berat]. Apalagi nanti kalau Kantor Satpas beroperasi. Orang-orang yang akan dan setelah mengurus SIM banyak yang akan lewat JLK. Pasti setiap hari akan ramai. Ekonomi warga akan ikut terkerek,” kata Kades.

Informasi yang dihimpun Espos, dampak ekonomi akibat adanya JLK sudah terasa sejak informasi rencana pembangunan JLK mengemuka. Saat ini harga tanah dekat JLK sudah naik 20 kali lipat dibanding beberapa tahun lalu yang saat itu masih berwujud tegalan/ladang.

Contohnya, tanah warga seluas 3.000 m2 dihargai Rp40.000/m2, beberapa tahun lalu. Ada yang membelinya seharga Rp110 juta. Belakangan ada orang yang membeli lahan dekat JLK seharga Rp1 juta/m2. Kades meyakini semakin ramainya JLK bakal mendongkrak harga lahan lebih tinggi.

Baca Juga: Hati-Hati, Kenali Risiko Covid-19 Bagi Ibu Hamil

Pemdes juga tak akan melewatkan peluang begitu saja. Saat ini Pemdes sudah memiliki warung apung dekat pendapa kantor desa yang juga berdekatan dengan lokasi Kantor Satpas. Pemdes sudah berencana mengubah warung apung tersebut menjadi pusat kuliner. Warung akan dibuat tenant-tenant untuk disewakan.

“Dekat Kantor Satpas ada kompleks lapangan desa, tetapi lahan yang dapat dimanfaatkan tinggal lahan yang ada warung apungnya itu,” ulas Kades.

Sebagai informasi, Kantor Satpas Wonogiri merupakan tempat khusus pengurusan administrasi SIM. Gedung saat ini sedang dibangun. Proyek tersebut senilai Rp14,47 miliar. Pembangunan dimulai Juli lalu dan ditarget rampung awal Desember mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya