SOLOPOS.COM - Regu penyelamat dari Basarnas Kantor SAR Semarang bersiap melakukan pencarian terhadap pemancing asal Dadapsari, Semarang Utara, yang hilang terseret ombak di perairan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Senin (25/7/2016). (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa/Humas Basarnas Kantor SAR Semarang)

Uji kompetensi tersebut dilakukan agar personel SAR memiliki sertifikasi kompetensi sesuai keahliannya

Harianjogja.com, SLEMAN– Seluruh personel SAR akan mengikuti uji kompetensi untuk meningkatkan keahlian yang dimilikinya. Uji kompetensi tersebut dilakukan agar personel SAR memiliki sertifikasi kompetensi sesuai keahliannya menyelamatkan korban bencana.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Krido Suprayitno mendorong keberadaan personel SAR di DIY untuk memiliki sertifikasi kompetensi masing-masing bidang. Sertifikasi tersebut diperlukan untuk meningkatkan kualitas personel dalam penanganan bencana. Dia menyontohkan, personel yang memiliki keahlian di bidang logistik akan didorong untuk meningkatkan kemampuan soal logistik.

Begitu juga dengan personel yang ahli dalam penyelamatan korban dalam bangunan, akan mengikuti sertifikasi. “Dengan sertifikasi, kami akan mengetahui keahlian masing-masing personel. Ini akan bermanfaat dalam penanganan kebencanaan,” jelasnya di sela-sela kegiatan demonstrasi Urban SAR Basarnas di lapangan Jombor, Sleman, Selasa (26/7/2016).

Dia berharap, pelaksanaan sertifikasi bagi anggota SAR tersebut bisa terealisasi secepatnya. Dia juga berharap, tim SAR mendapatkan peningkatan fasilitas peralatan penyelamatan. Saat ini, kata Krido, berbagai peralatan taktis sudah dimiliki oleh SAR DIY. Hanya saja, yang masih belum dimiliki yakni alat pendeteksi kehidupan. “Alat ini menggunakan sensor panas untuk mencari korban bila tertimbun reruntuhan,” jelas mantan Camat Depok itu.

Sementara Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FHB F Hendry Bambang Soelistiyo berharap, seluruh elemen tim penyelamat (SAR) mampu meningkatkan keahliannya dalam melakukan penyelamatan. Mereka juga diminta untuk menjaga kebersamaan dan kekompakan selama melakukan proses evakuasi korban bencana.

Soelistyo tidak ingin tim SAR dan elemen SAR lainnya di masyarakat bergerak sendiri-sendiri saat bencana datang. Mereka diharapkan saling bekerjasama dan bersatupadu melakukan upaya penyelamatan. Dia mengaku bangga menyaksikan demonstrasi penyelamatan korban bencana yang dilakukan tim gabungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya