Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Badan Penanggulangan Bencana Daerah Gunungkidul memasukkan 15 desa yang tersebar di Kecamatan Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin dan Semanu sebagai prioritas utama tanggap bencana.
“Keseluruhannya, ada 53 desa rawan bencana,” ungkap Kepala BPBD Gunungkidul, Budi Harjo, di sela-sela simulasi bencana tanah longsor di Dusun Kedokploso, Desa Pengkol, Kecamatan Nglipar, Rabu (7/5/2014).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Selain di Pengkol, rencananya simulasi serupa digelar di Desa Jurang Jero, Ngawen dan Desa Candirejo, Semin
serta ada beberapa desa di Semanu.
Hasil pemetaan lokasi rawan bencana, BPBD DIY menetapkan dari 438 ada 301 desa yang merupakan lokasi rawan bencana. Ancaman tersebut bervariasi, mulai dari bahaya tsunami, erupsi Gunung Merapi sampai tanah longsor.
“Kami bersyukur 112 desa di antaranya sudah memiliki kesiapsiagaan terhadap bencana. Tahun ini, kami rencanakan 10 desa lagi akan mengikuti 112 lainnya sebagai desa tanggap bencana,” papar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DIY, Heri Siswanto, di Pengkol.