SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendakian Gunung Lawu (Instagram/@emhahartanto).

Solopos.com, KARANGANYAR -- Pemkab Karanganyar menyusun protokol kesehatan pendakian di Gunung Lawu, Karanganyar. Di antara protokol tersebut adalah kewajiban pendaki membawa dua masker.

Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Karanganyar memberlakukan aturan main tambahan pada era new normal ini untuk pendaki yang melewati jalur pendakian Candi Ceto dan Cemara Kandang.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Informasi yang dihimpun Solopos.com, ada enam poin yang wajib dilaksanakan pendaki yang hendak menikmati keindahan alam Gunung Lawu melalui jalur pendakian Candi Ceto dan Cemara Kandang.

Setelah Wanita Cantik, Kini 2 Driver Ojol Amankan Benang Layangan di Soloraya

Ekspedisi Mudik 2024

Dua poin di antara yakni pendaki wajib mengenakan masker selama berinteraksi dengan pendaki lain dan membawa masker lebih. Poin lain, yaitu setiap pendaki wajib membawa hand sanitizer sendiri.

Aturan lain untuk pendaki yang akan berkemah di Gunung Lawu adalah wajib menjaga jarak antartenda saat berkemah. Selain itu, kapasitas setiap tenda dikurangi.

Koordinator Lapangan Bidang Destinasi Disparpora Kabupaten Karanganyar, Nardi, menyampaikan protokol kesehatan pendakian tambahan itu berlaku selama era new normal.

Penyanyi Campursari Cak Diqin dan Nyimut Lestari Rilis 2 Lagu Baru

Aturan Tambahan Pendakian

"Sudah berlaku sejak uji coba. Selain aturan yang sudah berlaku sebelum pandemi Covid-19, kami tambahkan aturan baru. Dimulai dari basecamp sebelum pos pendakian. Warga yang menyediakan basecamp wajib mengurangi kapasitas menjadi setengahnya. Misal semula satu rumah untuk 50 orang, menjadi 20 orang hingga 30 orang per rumah," kata Nardi saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (27/6/2020).

Dampaknya, jumlah base camp di Candi Ceto bertambah dari empat rumah menjadi tujuh rumah. Basecamp itu juga menampung sepeda motor milik pendaki. Nardi mengaku sudah berkoordinasi dengan pengelola parkir.

Unik! UNS Solo Gelar Wisuda Drive Thru, Wisudawan Naik Andong hingga Gowes untuk Pindah Kucir

"Kalau dulu di basecamp, tempat pendaki istirahat dan parkir sebelum naik gunung itu kan tidurnya uyel-uyelan. Sekarang tidak boleh. Mereka datang sore, cuci tangan di kran air yang disediakan, bisa istirahat, makan, packing di tempat nyaman dan bersih lalu berangkat pagi. Per rumah itu minimal satu rombongan. Tidak boleh anggota rombongan dipisah," tutur dia.

Yuk Intip Perbedaan KRDE Prameks dan KRL Jabodetabek

Registrasi pendaki juga akan dilakukan di basecamp. Protokol itu untuk mengurangi kerumunan di pos pendakian. Saat pendaki hendak naik gunung pagi hari, mereka tinggal melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 sebelum mendaki.

"Kami cek suhu tubuh, cuci tangan, cek kesiapan alat termasuk hand sanitizer dan masker cadangan. Di puncak Lawu, biasanya mereka berinteraksi dengan pendaki lain yang naik dari jalur Cemara Kandang maupun Cemara Sewu. Hand sanitizer tidak boleh dipakai bergantian. Setiap orang persiapan sendiri karena antisipasi apabila terpisah dari rombongan," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya