Kebebasan pers di Jogja mendapatkan perhatian dari Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Imam Aziz
Harianjogja.com, JOGJA-Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Imam Aziz menyempatkan diri berkunjung ke Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jogja di Jalan Pakel Baru, Sorosutan, Umbulharjo, Minggu (22/5/2016).
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Dalam kunjungannya selama 2 jam tersebut, Imam Aziz berdiskusi soal isu-isu kebebasan berekspresi yang rawan terbelenggu. Isu ini mencuat sejak beberapa waktu terakhir dengan dalam bentuk pembubaran pemutaran film Pulau Buru Tanah Air Beta, razia buku-buku gerakan kiri oleh kelompok-kelompok tertentu.
Imam Aziz menyatakan NU dan sejumlah organisasi sayap NU tidak terlibat dalam aksi-aksi kelompok masyarakat yang menolak forum ilmiah yang membahas paham komunisme, serta simosium korban tragedi 1965.
Karena itu ia mendorong isu kebebasan berekspresi terus menjadi pembahasan. “Merangkul berbagai pihak, seperti kampus-kampus supaya isu kebabasan berekspresi diperluas,” kata Imam Aziz. Ia juga mewaspadai adanya upaya membenturkan antarmasyarakat dalam isu komunisme.
Diketahui diskusi dan pemutaran film Pulau Buru Tanah Air Beta yang digelar bersamaan dengan Hari Kebebasan Pers di kantor AJI Jogja, 3 Mei lalu dibubarkan oleh aparat kepolisian dan TNI beserta ormas. Acara diskusi film serupa di Universitas Proklamasi (Unprok) 45 juga pada Jumat (20/5/2016) juga dilarang polisi.
Selain itu beberaa toko buku di Jogja mendapat intimidasi karena menerbitkan buku-buku kiri. Kejaksaan Tinggi DIY juga mewaspadai beredarnya buku Gerakan Kiri di Indonesia yang sempat dijual di Shopping Senter kemudian dibeli jaksa. ?