Solopos.com, SOLO – Para petani muda yang terhimpun dalam Serikat Petani Indonesia menuntut pemerintah menghentikan diskriminasi terhadap organisasi kemasyarakat petani di luar kelompok tani dan gabungan kelompok tani. Diskriminasi ini menyebabkan regenerasi petani tersendat dan kebebasan berserikat bagi petani belum optimal.
Salah satu pilar penting kedaulatan pangan adalah keberpihakan terhadap pelaku utama pertanian, yaitu petani dan keluarga petani sebagai produsen pangan utama di dunia. Hal tersebut juga dihadapkan pada tantangan besar, yakni regenerasi petani.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.