SOLOPOS.COM - Pengunjung bermain di salah satu kolam Umbul Pelem, Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, Minggu (16/5/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN -- Objek wisata air Umbul Pelem, Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, kebanjiran pengunjung pada hari terakhir libur Lebaran, Minggu (16/5/2021). Pengelola memberlakukan sistem buka-tutup pengunjung hingga menolak pengunjung saking banyaknya yang berdatangan.

Kepala Desa Wunut, Iwan Sulistya Setiawan, mengatakan kenaikan jumlah pengunjung itu sudah terjadi sejak Jumat (14/5/2021) yang mencapai 1.200-an orang dalam sehari.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Pada hari H Lebaran [Kamis, 13/5/2021]. Jumat ada 1.200-an pengunjung. Sabtu [15/5/2021] mencapai 1.600-an orang. Hari ini mungkin bisa mencapai 2.000-an orang karena besok sudah mulai masuk kerja lagi," kata Iwan saat ditemui Solopos.com di Umbul Pelem, Minggu (16/5/2021).

Baca Juga: Pantau Objek Wisata Air di Klaten, Polisi Pun Taati Protokol Kesehatan

Iwan memastikan protokol kesehatan diterapkan baik untuk pengelola maupun pengunjung Umbul Pelem, Klaten. Ada pengecekan suhu tubuh, pengunjung wajib bermasker, dan secara berkala ada imbauan agar pengunjung menerapkan pembatasan jarak.

Pengecekan tambahan dilakukan kepada pengunjung yang datang dari luar kota seperti dari Semarang, Jakarta, dan lain-lain. Pengunjung luar kota itu wajib membawa surat yang menunjukkan bebas Covid-19.

Tanpa surat tersebut, mereka tak bisa masuk. "Kami pantau dari kendaraan yang ditumpangi. Kebetulan sampai hari ini yang datang hanya lokal saja [Soloraya]," urainya.

Baca Juga: Patroli Objek Wisata Air Klaten, Polisi Tak Temukan Pelanggaran Protokol Kesehatan

Pembatasan Jumlah Pengunjung

Iwan juga memastikan ada pembatasan jumlah pengunjung yang berada di dalam objek wisata Umbul Pelem, Klaten. Lantaran itu pula diterapkan sistem buka-tutup pengunjung.

"Ketika sudah penuh [untuk menerapkan jaga jarak] kami tutup dulu. Pengunjung yang sudah telanjur datang kami minta menunggu dulu. Ketika sudah ada pengunjung di dalam yang keluar, baru mereka diizinkan masuk. Misalkan yang keluar 20 orang, kami masukkan 10 orang," jelasnya.

Iwan mengakui sudah berulang kali menolak pengunjung pada Minggu lantaran pengunjung umbul sudah memenuhi kapasitas sesuai protokol kesehatan. "Sudah banyak yang akhirnya memilih ke objek wisata lain. Kami juga tidak ingin ambil risiko," jelasnya.

Baca Juga: 649 Kendaraan Berpelat Nomor Luar Daerah Terpaksa Putar Balik di Prambanan

Salah satu pengunjung Umbul Pelem, Klaten, Wawan, 32, mengatakan baru kali pertama berwisata ke objek wisata itu. Ia mengaku sempat khawatir akan terjadi persebaran Covid-19 ketika mendatangi objek wisata. "Yang penting bisa menjaga diri dengan tetap menjaga jarak," kata warga Tawangsari, Sukoharjo, itu.

Pengunjung lainnya, Aris, 33, mengatakan suasana Umbul Pelem lebih ramai dibanding pada hari libur biasa. Aris beserta istri dan dua anaknya sempat tertahan di pintu masuk lantaran harus menunggu pengunjung lain keluar umbul.

"Tadi menunggu dulu sekitar 15 menit. Bagi saya tidak apa-apa karena juga untuk antisipasi persebaran Covid-19," kata warga Dawar, Boyolali, tersebut.

Baca Juga: Pengunjung Umbul Manten Klaten Membeludak, Dagangan Lotis Pemuda Tulung Ludes dalam Tempo 15 Menit

Pelanggaran Prokes

Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Klaten, Sri Nugroho, mengatakan ada peningkatan jumlah pengunjung termasuk di Umbul Pelem selama libur Lebaran dibandingkan hari libur biasa. Pengunjung kebanyakan dari daerah sekitar Klaten seperti Soloraya.

“Sampai saat ini yang terbanyak pengunjungnya kemarin [Sabtu (15/5/2021)]. Dari total 64 objek wisata meski belum buka semuanya, total ada 16.764 pengunjung. Kami belum tahu untuk kunjungan hari ini total sampai berapa. Terbanyak memang di objek wisata air seperti di Umbul Pelem, OMAC, dan Umbul Ponggok,” kata Nugroho.

Mengenai penerapan protokol kesehatan, Nugroho mengatakan hingga kini tak ada temuan pelanggaran protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Protokol itu sesuai ketentuan yang diatur pada PPKM mikro.

Baca Juga: Pedagang di Objek Wisata Klaten Jual Motor untuk Hidup

Aturan itu yakni wajib menerapkan protokol kesehatan ketat, membatasi jumlah pengunjung maksimal 30 persen dari kapasitas, serta jam operasional dibatasi maksimal hingga pukul 15.00 WIB.

“Alhmadulillah sampai sekarang belum ada pelanggaran. Kami juga terus menerus mengimbau ke pengelola agar protokol kesehatan benar-benar diterapkan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas Nugroho.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya