SOLOPOS.COM - Warga melihat puing-puing rumah milik Suparno, warga Dusun Randusari, Desa Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, yang terbakar, Senin (11/11/2013). Kebakaran membuat karyawan perusahaan otobus di Wonogiri itu merugi hingga Rp50 juta. (Tika Sekar Arum/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI –Rumah milik Suparno, 47, warga RT 002/RW 004, Dusun Randusari, Desa Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, terbakar saat ditinggal pemiliknya bekerja, Senin (11/11/2013) sekitar pukul 10.00 WIB.

Diduga kebakaran yang menyebabkan Suparno merugi hingga puluhan juta rupiah itu disebabkan bubuk kayu batang singkong yang ada di dapur terbakar.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hal itu didukung situasi dapur rumah Suparno yang mengalami kerusakan fatal. Beberapa panci tampak terbakar. Kebakaran kali pertama diketahui oleh seseorang yang kebetulan melintas. Karena melihat asap tebal mengepul, orang tersebut memberitahu warga. Warga pun berusaha memadamkan api.

Setelah 30 menit, api berhasil dipadamkan dengan gotong royong menggunaan air dari pipa PDAM. Warga sempat kesulitan memadamkan api karena pintu rumah dalam keadaan terkunci. Beberapa barang berharga, seperti mesin jahit, ditarik paksa ke luar karena warga takut atap rumah roboh. Hampir semua barang di rumah itu terbakar, termasuk lemari, tempat tidur, meja, peralatan elektronik, dan perabot rumah tangga lain.

Suparno, yang saat kejadian langsung pulang dari tempat kerjanya di Perusahaan Otobus (PO) Tunggal Daya, terlihat tertekan. Ditemui wartawan di rumahnya, Senin, dia mengatakan tidak tahu pasti penyebab kebakaran. Suparno mengaku saat itu dirinya tidak sedang memanggang kayu.

Warga di desa itu memang biasa memanggang kayu yang basah sebelum dipakai kayu bakar. Namun, dia menduga bubuk kayu batang singkong yang ada di dapur menjadi pemicu kebakaran.
Sementara, Ketua RT setempat, Gunimin, mengungkapkan setelah diberi kabar rumah Suparno terbakar, dirinya langsung menuju lokasi.

Waktu itu, api sudah tampak membakar atap rumah, terutama di bagian dapur. Semula, warga yang memadamkan api secara gotong royong menggunakan air dari pipa PDAM mengira api hanya ada di dapur, ternyata api di bagian dalam rumah yang berisi barang-barang berharga terbakar lebih besar. “Dua kamar posisinya terkunci. Jadi lemari, tempat tidur, meja, banyak yang tidak dapat kami selamatkan. Mesin jahit juga nyaris terbakar semua, untung bisa kami tarik ke luar,” ungkap Gunimin.

Pascakejadian, Suparno, istri, dan anaknya dipastikan tidak bisa menempati rumah. Selain hampir semua barang terbakar, atap rumah juga ambrol. Keluarga itu berencana menginap sementara di rumah sang kakak, Sutarno, tak jauh dari lokasi. Sutarno yang saat itu ada di lokasi menyebut nilai kerugian akibat peristiwa ini sangat besar.

Di sisi lain, Kepala Desa Ngadirojo Kidul, Kadimin, membenarkan salah satu warganya mengalami musibah rumahnya terbakar. Saat itu rumah dalam kondisi sepi karena pemilik rumah sedang bekerja. Berdasarkan perhitungan pihaknya kerugian yang dialami pemilik rumah akibat kejadian itu mencapai Rp50 juta. “Diduga api berasal dari dapur lalu menyambar kabel listrik dan akhirnya membuat konsleting. Karena di rumah sedang tidak ada orang, api leluasa membesar,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya