SOLOPOS.COM - Salah satu hydrant di Wonogiri berada di lingkungan Masjid Agung At Taqwa. Dalam waktu dekat hydrant tersebut akan diuji coba untuk keperluan pemadam kebakaran. (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Kebakaran Wonogiri selama 8 bulan terakhir terjadi sedikitnya 14 kasus.

Solopos.com, WONOGIRI – Jumlah kejadian kebakaran di Wonogiri di 2016 per Agustus sebanyak 14 kasus. Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu. Namun warga tetap diminta waspada. Dalam waktu dekat juga akan dilakukan uji coba hydrant yang ada.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Kepala UPT Pemadam Kebakaran Wonogiri, Endang Istriningsih, pada tahun ini pihaknya membantu penanganan kasus kebakaran di 17 lokasi. Namun tiga lokasi di antaranya ada di luar Wonogiri. “Kami juga membantu pemadaman di Karanganyar dan Sukoharjo. Untuk total kejadian ada 17 kejadian,” kata dia saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (29/8/2016 ).

Ekspedisi Mudik 2024

Sedangkan untuk 2015 lalu, jumlah kejadian kebakaran yang terjadi pada Januari-Agustus mencapai 30 kasus. Sedangkan total kejadian selama satu tahun mencapai 56 kejadian.

Berdasarkan data tersebut dia berharap semua lapisan masyarakat dapat selalu waspada. Persiapan baik sarana prasarana maupun kemampuan SDM perlu dilakukan. Menurutnya saat ini belum semua kantor memiliki alat pemadam api ringan (apar).

“Mestinya ada, sebab itu sebagai upaya antisipasi jika terjadi kebakaran,” kata dia. Dia juga berharap fasilitas hydrant yang ada di Wonogiri dapat dimanfaatkan.

Dia mengatakan saat ini terdapat enam hydrant di Wonogiri yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Hanya saja belum pernah dilakukan uji coba pemanfaatannya untuk keperluan pemadaman kebakaran. Keenam hydrant tersebut terdapat di lingkungan SMP Negeri 6, lingkungan Pasar Kota, lingkungan Masjid Agung At Taqwa, lingkungan RSUD, dan lingkungan kantor Setda Wonoguiri.

Sementara untuk mempersiapkan kemampuan SDM dalam mengantisipasi kebakaran, pihaknya terus melakukan kegiatan sosialisasi ke masyarakat dan instansi-instansi. Dia mengatakan kegiatan sosialisasi tahun ini lebih difokuskan pada kalangan ibu-ibu.

“Sebab dari jumlah kasus kebakaran yang ada, sebagian besar merupakan kebakaran yang ditimbulkan karena hubungan arus pendek listrik dan kompor. Kebakaran juga banyak terjadi di rumah dan kios. Sedangkan yang banyak di rumah berkecimpung dengan dapur itu ibu-ibu,” kata dia.

Sementara itu Direktur PDAM Giri Tirta Wonogiri, Sumarjo, mengatakan hydrant di Wonogiri memang dikhususkan sebagai fasilitas pemadam kebakaran. Dia mengatakan dari enam hydrant yang ada, semuanya masih dalam kondisi baik dan dapat dimanfaatkan. Namun untuk uji coba pemanfaatan sebagai sumber air untuk pemadaman kebakaran, akan dilakukan dalam waktu dekat.

“Sudah ada komunikasi [dengan UPT Pemadam Kebakaran]. Kami akan menentukan waktu yang sesuai. Sebab kemarin-kemarin kan hujan. Akan kami coba, tapi itu bisa kok,” kata dia, Senin.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya