SOLOPOS.COM - Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di gedung pabrik tripleks di Nguter, Sukoharjo, yang terbakar, Minggu (8/1/2017). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Kebakaran Sukoharjo, pabrik tripleks yang terbakar di Nguter rugi Rp13 miliar.

Solopos.com, SUKOHARJO — Total kerugian material akibat kebakaran pabrik tripleks PT Abirama Kresna di Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Minggu (8/1/2017), mencapai Rp13,225 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kendati mengalami kerugian cukup besar, pabrik tripleks itu tetap beroperasi untuk memenuhi order dari pelanggan. Manajemen PT Abirama Kresna telah menghitung secara terperinci kerugian material akibat kebakaran yang meludeskan sembilan bangunan itu.

Bangunan itu berisi mesin oven kayu dan bahan baku tripleks. Kerugian material terbesar adalah bangunan dan mesin oven kayu senilai lebih dari Rp7 miliar.

“Seluruh aset perusahaan yang terbakar sudah dihitung secara terperinci. Total kerugian material sekitar Rp13 miliar,” kata perwakilan manajemen PT Abirama Kresna, Andi Kusuma, saat dihubungi Solopos.com, Senin (9/1/2017).

Selain bangunan dan mesin oven kayu, kobaran api juga melalap bahan baku tripleks di dalam bangunan. Total kerugian material akibat kebakaran yang meludeskan bahan baku tripleks senilai Rp1,5 miliar.

Kebakaran yang melalap pabrik tripleks itu berpengaruh pada aktivitas produksi. Sebagian buruh dipindah ke bagian lainnya untuk melanjutkan produksi pengolahan tripleks.

“Memang ada pengaruhnya namun kami sudah meneken kontrak dengan beberapa buyer. Kontrak-kontrak itu harus terpenuhi. Strateginya sebagian buruh dipindah ke bagian lain agar aktivitas produksi tetap berjalan setelah kebakaran,” ujar dia.

Andi menjelaskan jumlah buruh yang bekerja di pabrik tripleks itu sekitar 100 orang. Manajemen pabrik berupaya tidak mengurangi jumlah tenaga kerja kendati pabrik harus menanggung kerugian material cukup besar.

Manajemen pabrik bakal mengoptimalkan bahan baku yang tersimpan di bangunan lain atau gudang. “Saya masih di Polres [Sukoharjo], masih memberikan keterangan kepada polisi. Kami berupaya tidak mengurangi karyawan. Ada [buruh] yang dipindah ke bagian lain agar produksi tripleks tetap berjalan seperti biasa,” papar Andi.

Sementara itu, Kapolsek Nguter, Didik Noertjahjo, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Rumino Ardano, mengatakan beberapa saksi termasuk buruh pabrik telah diperiksa polisi. Penyebab kebakaran diduga berasal dari mesin oven kayu yang menimbulkan percikan api.

Percikan api langsung membakar bahan baku tripleks di sekitar mesin oven kayu. Kapolsek bakal meningkatkan patroli keliling di sejumlah pabrik di wilayah Nguter pada malam hari.

Terlebih, ada Kawasan Industri Nguter (KIN) yang menjadi pusat industri di Sukoharjo bagian selatan. “Patroli keliling bakal ditingkatkan untuk mengantisipasi apabila terjadi kejadian serupa. Kami juga selalu berkoordinasi dengan manajemen pabrik untuk meningkatan kewaspadaan terhadap bencana kebakaran,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya