SOLOPOS.COM - Petugas berupaya memadamkan pabrik sangkar burung di Mojolaban, Sukoharjo yang terbakar, Sabtu (21/11/2015). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Kebakaran Sukoharjo melanda di Perumahan Grand Residen, Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo.

Solopos.com, SUKOHARJO–Rumah milik Dony Judianto, 36, warga Perumahan Grand Residen, RT 005/RW 002, Dusun Kismosari, Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban ludes dilalap kobaran api, Sabtu (21/11/2015) sekitar pukul 10.40 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu namun kerugian material ditaksir senilai kurang lebih Rp500 juta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Sabtu, menyebutkan korban diketahui bekerja sebagai pengrajin sangkar burung. Dia dan karyawannya memproduksi sangkar burung di bagian belakang rumahnya. Kobaran api berasal dari ruang produksi sangkar burung yang terdapat bahan-bahan mudah terbakar seperti tiner dan bambu. Tak ayal, seisi ruang produksi sangkar burung ludes dilalap si jago merah.

Kobaran api langsung menjalar dengan cepat ke seluruh ruangan di dalam rumah. Warga setempat langsung berdatangan ke lokasi kebakaran. Sebagian warga berupaya memadamkan kobaran api dengan peralatan seadanya. Sebagian lainnya melaporkan kebakaran itu ke Polsek Mojolaban yang diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo.

Kapolsek Mojolaban, AKP Priyono, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, mengatakan kebakaran terjadi saat beberapa karyawan korban tengah mengecat sangkar burung. Kala itu, karyawan korban bernama Ariyanto sedang mengecat sangkar burung menggunakan hot gun. Setelah rampung mengecat sangkar burung, ia mematikan mesin hot gun. Kendati telah dimatikan namun mesin masih dalam kondisi panas.

“Kejadiannya sangat cepat. Kobaran api susah dikendalikan lantaran di dalam ruangan produksi sangkar burung terdapat tiner dan bambu yang mudah terbakar,” kata dia, kepada Solopos.com, Sabtu (21/11/2015).

Tak berapa lama kemudian, karyawan lainnya bernama Dadang Suryono mendatangi Ariyanto sambil membawa jeriken berisi bensin. Jeriken itu tumpah tepat di mesin hot gun yang masih panas. Tak ayal, kobaran api langsung membakar ruangan yang berisi sangkar burung.

Para karyawan sangkar burung itu langsung berhamburan ke luar rumah dan meminta pertolongan warga setempat. Tak berapa lama kemudian, mobil pemadam kebakaran (damkar) mendatangi lokasi kebakaran untuk memadam kan kobaran api.

“Ariyanto dan Dadang menderita luka bakar di tangan dan betis namun tidak parah,” terang Kapolsek.

Kapolsek mengkhawatirkan kobaran api merambat ke rumah warga lainnya. Jarak rumah korban dengan warga lainnya cukup berdekatan. Sementara proses pemadaman kebakaran berlangsung sekitar 40 menit. Kobaran api dapat dijinakkan sekitar pukul 11.30 WIB.

Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan BPBD Sukoharjo, Margono, mengatakan ada tiga unit mobil damkar yang dikerahkan untuk memadamkan kobaran api. BPBD Karanganyar dan Kota Solo membantu dengan mengerahkan empat unit mobil damkar.

Menurut dia, kendati telah memasuki musim penghujan, warga tetap harus mewaspadai bencana kebakaran. Apabila warga meninggalkan rumah dalam kondisi kosong maka aliran listrik harus dimatikan untuk mengantisipasi hubungan arus pendek atau korsleting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya