SOLOPOS.COM - Zulkifli (kiri) berbincang dengan temannya di antara puing-puing kiosnya yang terbakar di Jl. Slamet Riyadi, dekat Pabrik Tyfountex, Gumpang, Kartasura, Selasa (30/9/2014). Zulkifli berhasil selamat dari kebakaran tersebut setelah dibangunkan warga. (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Zulkifli, 23, punya kebiasaan tidur lagi barang sebentar setelah terbangun pada pagi hari. Selasa (30/9/2014) dini hari, kebiasaan itu nyaris membuat nyawanya melayang.

Dini hari itu, Zulkifli yang terlelap sejak sekitar pukul 22.00 WIB, Senin (29/9/2014), terbangun oleh suara gaduh dan teriakan peringatan adanya kebakaran dari luar kios tempatnya tidur. Dalam kondisi setengah tersadar, Zulkifli melanjutkan tidur lagi seperti kebiasaannya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Zulkifli baru benar-benar terbangun ketika ada warga yang menggedor-gedor pintu kiosnya dan berteriak mengajaknya keluar. Saat itu tahulah Zulkifli mahfum deretan kios di kawasan pabrik Tyfountex, Jl. Slamet Riyadi, Gumpang, Kartasura itu tengah dilalap api.

“Saya sedang tertidur pulas ketika pintu digedor-gedor. Tahu-tahu, api sudah berkobar di atas saya. Saya langsung melompat,” terang perantau dari Palembang ini, saat ditemui Solopos.com di lokasi kejadian, Selasa siang.

Zulkifli mengakui itu adalah peristiwa paling buruk yang pernah dialaminya. Karenanya ia bersyukur bisa selamat. “Semenit saja saya terlambat bangun, habis riwayat saya,” kata dia.

Barang Ludes
Lain halnya dengan nasib kios dan barang-barang milik Zulkifli di dalamnya. Dalam kondisi shock dan panik, Zulkifli berusaha menyelamatkan barang-barang dari kiosnya yang berukuran 3 meter x 4 meter tersebut, termasuk sepeda motor, namun gagal. Semua barang itu ludes dilalap api.

“Saya baru setahun ikut kakak saya membuka usaha bengkel motor di sini. Eh… kena musibah,” papar dia.

Zulkifli mengaku tak sedikit pun punya firasat akan adanya kebakaran itu. Seperti biasanya, ia memulai tidur ketika jarum jam menunjukkan pukul 22.00 WIB.

Barang kali kerja kerasnya di siang hari sebagai tukang servis motor itulah yang membuat tidur Zulkifli benar-benar lelap. Bahkan, ketika si jago merah melumat kiosnya, dia tak menyadarinya.

“Padahal, yang tidur di kios enggak hanya saya. Tapi, saya memang agak sulit bangun,” terang dia.

Kakak Zulkifli, Sulis, mengaku bersyukur karena adik bungsunya masih terselamatkan dari kebakaran itu. Ia mengatakan menderita kerugian sekitar Rp20 juta akibat kebakaran itu, namun ia tetap berharap usaha mereka bangkit lagi.

“Usaha di sini sangat menjanjikan. Setiap hari, untung bersih saya bisa Rp400.000,” kata dia.

Kebakaran yang terjadi di selatan pabrik Tyfountex tersebut menghanguskan sekitar enam kios. Kebakaran itu diduga disengaja.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya