SOLOPOS.COM - Warga melintasi jalan setapak areal hutan suaka margasatwa yang terbakar di Sambirejo, Sragen, Senin (18/9/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Kebakaran Sragen, hutan suaka margasatwa di wilayah Sambirejo terbakar seluas 750 meter persegi.

Solopos.com, SRAGEN — Hutan Suaka Margasatwa Gunung Tunggangan, Sambirejo, Sragen, terbakar seluas 750 meter persegi pada Sabtu (15/9/2017) pukul 17.30 WIB. Kebakaran hutan itu juga menghanguskan hutan rakyat milik warga sekitar 1 hektare di pinggiran hutan yang dikelola Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah Wilayah I Surakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hutan suaka margasatwa yang terbakar itu berada antara pal 116-117. Lokasi tersebut terletak di wilayah Dukuh Sambi Lenguk, Desa Jetis, Sambirejo. Jarak lokasi kebakaran hutan dengan permukiman sekitar 1,5 km.

Seorang warga Dukuh Sambi Lenguk RT 006, Desa Jetis, Sambirejo, Sragen, Agus Widoyo, 36, saat ditemui Solopos.com, Senin (18/9/2017), mengaku mengetahui kebakaran hutan itu saat hendak membeli mi ayam bersama istrinya. Dia melihat kobaran api warna kuning kemerahan di perbukitan hutan Gunung Tunggangan pada pukul 18.00 WIB.

“Banyak warga yang mengetahui kejadian itu. Saya berinisiatif melaporkan kejadian itu kepada polisi hutan setempat. Kemudian para polisi hutan bersama warga anggota Masyarakat Mitra Polhut [MMP] mendatangi lokasi untuk memadamkan api. Pemadamannya ya hanya dengan ranting pohon yang masih segar. Api bisa dipadamkan total sampai pukul 21.00 WIB,” ujar Agus.

Selain itu, Agus juga melaporkan kejadian itu kepada bintara pembina desa (babinsa) dan bintara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (babinkamtibmas) desa. Pada Minggu (17/9/2017) pagi, rombongan BKSDA Wilayah I Surakarta yang dipimpin Kepala Seksi Konservasi BKSDA Wilayah I Surakarta, Titi Sudaryanti, datang ke Sambi Lenguk.

“Ya, mereka melihat langsung kondisi hutan yang terbakar. Sampai sekarang belum diketahui penyebab kebakaran itu. Api lebih banyak melalap ranting di hutan yang masuk kawasan milik warga. Total luas hutan yang terbakar sekitar 2 hektare,” ujarnya.

Kasi Konservasi BKSDA Wilayah I Surakarta, Titi Sudaryanti, mengatakan kebakaran itu terjadi pada pukul 18.00 WIB berdasarkan laporan dari anggota MMP Sambirejo. Laporan tersebut ditindaklanjuti dengan pemadaman dan 1,5 jam kemudian api sudah padam.

“Areal hutan yang terbakar untungnya tidak luas, hanya 750 meter persegi di pal 116 hingga pal 117. Titik api kali pertama muncul diduga bukan di wilayah hutan suaka margasatwa tetapi berada di hutan milik warga setempat,” ujar Titi.

Dia menduga ada warga yang membakar sesuatu tetapi belum sampai benar-benar padam kemudian ditinggal pergi. Bara api yang masih tersisa itu kemudian menyulut api dan membakar hutan milik warga hingga akhirnya masuk ke wilayah hutan suaka margasatwa.

“Kebakaran hutan yang lebih luas justru terjadi di wilayah milik warga. Luasnya kami tidak menghitung. Perkiraan ya 1 hektare,” imbuhnya.

Titi sudah jauh-jauh hari menyosialisasikan kepada masyarakat sekitar hutan agar berhati-hati bermain api saat musim kemarau. Dia memasang spanduk sosialisasi di sejumlah lokasi untuk mencegah kebakaran hutan. Dia mengajak peran aktif masyarakat untuk ikut menjaga hutan suaka margasatwa itu karena masih banyak binatang langka di kawasan seluas 102,4750 hektare itu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya