SOLOPOS.COM - Penghuni rumah, Sarif Rahman ditenangkan kerabatnya dikarenakan tempat tinggalnya habis terbakar, Kusumodilagan, Joyosuran, Solo, Selasa (13/5/2014). Kebakaran yang terjadi saat ditinggal melayat tersebut diduga disebabkan korsleting listrik. (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Kebakaran terjadi di Joyosuran, Solo sore tadi. Rumah warga Kusumodilagan RT 001/RW 012, Joyosuran, Pasar Kliwon, Solo, kobong Selasa (13/5/2014) sore.

Kearabat korban berkumpul di dekat rumah yang habis terbakar di Kusumodilagan, Joyosuran, Solo, Selasa (13/5/2014). Kebakaran yang terjadi saat ditinggal penghuni melayat tersebut diduga disebabkan korsleting listrik. (JIBI/Solopos/Ardiansyah Indra Kumala)

Kearabat korban berkumpul di dekat rumah yang habis terbakar di Kusumodilagan, Joyosuran, Solo, Selasa (13/5/2014). Kebakaran yang terjadi saat ditinggal penghuni melayat tersebut diduga disebabkan korsleting listrik. (JIBI/Solopos/Ardiansyah Indra Kumala)

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Kerugian yang dialami pemilik rumah, Ngadiran, 65, diperkirakan mencapai Rp150 juta.

Anak Ngadiran, Murni, 41, saat ditemui Solopos.com menginformasikan, banyak barang berharga milik saudara-saudaranya yang ludes terbakar.

Warga Dawung, Serengan, Solo itu memerinci barang itu seperti uang tunai jutaan rupiah, perhiasan, ijazah seluruh anggota keluarga, dan surat penting lainnya.

Berdasar perhitungan kasar kerugian yang dialami keluarga Ngadiran mencapai Rp150 juta.

Saksi mata yang juga kerabat Ngadiran, Saryanto, 49, kepada wartawan mengatakan dia kali pertama mengetahui rumah Ngadiran terbakar saat melihat kepulan asap tebal.

Ketika itu dia berada di warung tak jauh dari tempat kejadian perkara. Tanpa pikir panjang Saryanto langsung masuk ke rumah berusaha memadamkan api yang muncul di ruang makan.

Tak berselang lama dia melihat Ngadiran berada tak jauh dari sumber api. Saryanto langsung menyelamatkan dia.

“Asap yang saya hirup waktu memadamkan api membuat saya pusing sekali. Saya sempat sempoyongan. Bahkan, kepala saya sempat terantuk tembok dan terjatuh. Setelah terjatuh itu saya melihat Pak Ngadiran di dalam rumah dan langsung saya selamatkan. Setelah itu saya baru teriak kebakaran,” ulas Saryanto.

Lima Unit Mobil

Menurut dia, petugas pemadam kebakaran menerjunkan lima unit mobil pemadam. Petugas membutuhkan waktu 20 menit untuk memadamkan api sebelum menjalar ke rumah lain yang berdekatan. Kanitreskrim Polsek Pasar Kliwon, Iptu Harno, saat ditemui Solopos.com mengaku belum mengetahui penyebab kebakaran. Petugas saat ini masih menyelidiki kasus itu.

Pantauan Solopos.com, kebakaran tersebut hanya menyisakan puing-puing rumah yang kebanyakan bermaterial kayu. Sejumlah warga terlihat mengguyurkan air di titik munculnya asap yang masih mengepul.

Warga berkerumun di lokasi kejadian menyaksikan rumah Ngadiran yang hanya tinggal tembok dan arang. Sebelumnya, kebakaran melanda Toko Merdeka, di Kauman, Pasar Kliwon, 23 April. Kejadian serupa terjadi di kantor pusat BPR Rejeki Insan, Lojiwetan, Kedung Lumbu, Pasar Kliwon, 5 Mei. Sehari berselang kebakaran hebat melanda Pasar Mebel Solo di Banjarsari. Kebaran juga terjadi di Pajang, Laweyan, akibat penambal ban sepeda motor menumpahkan bensin ke ember di dekat obor api.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya