SOLOPOS.COM - Karyawan SPBU, mengangkat mesin pompa untuk mengganti yang terbakar akibat tertabrak truk di SPBU Banyuagung, Banjarsari, Solo , Senin (23/11/2015). Kejadian tersebut mengakibatkan pembeli, Sulasmo, 55, warga Ngadisono RT 003/RW 014, Kadipiro, Banjarsari, Solo, mengalami luka bakar dan dilarikan ke RSUD Moewardi untuk mendapatkan perawatan medis. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Kebakaran Solo, peristiwa truk tabrak dispenser SPBU Banyuagung masih diselidiki polisi.

Solopos.com, SOLO —Polsek Banjarsari, Solo masih menyelidiki kasus kebakaran Solo di SPBU Banyuagung yang menghebohkan warga Solo. Sopir dan kernet truk penabrak ditahan di Polsek Banjarsari.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kebakaran terjadi di dispenser SPBU Banyuagung, Senin (23/11/2015). Peristiwa bermula saat sebuah truk menghantam dispenser SPBU. Kejadian itu membuat seorang warga RT 003/ RW 014 Kadipiro, Banjarsari, Sulasmo, 55, terbakar di sekujur tubuhnya akibat kobaran api dari dispenser SPBU yang roboh.

Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian, musibah terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Sebuah truk berpelat nomor H 1595 SW memasuki area SPBU dari arah pintu barat. Ketika sudah mendekati pompa SPBU di sisi selatan, truk yang dikemudikan warga RT 001/RW 015 Cemani, Grogol, Sukoharjo, Frenki Setiawan, 33, tersebut tak kunjung berhenti.

Diduga rem blong, truk tersebut terus melaju dan menghantam pompa SPBU berkode 4457111 tersebut. Seketika, dispenser SPBU roboh dan langsung menyulut kebakaran.

Kapolsek Banjarsari, Kompol Danu Pamungkas, mengaku masih memeriksa para saksi dari sopir dan kernet. Sopir dan kernet truk masih diamankan di Polsek Banjarsari. Terkait tangung jawab sopir kepada korban, Danu belum menjelaskannya.

“Kami baru menyelidiki kejadiannya, belum pada soal tanggung jawab pelaku kepada korban,” paparnya, Selasa (24/11/2015).

Kanit Reskrim Polsek Banjarsari, AKP Supardi, menambahkan pihaknya masih mengembangkan pengungkapan kasus tersebut. Dari pemeriksaan sementara, korban diduga akan mengisi BBM dengan jeriken. Namun, polisi belum menemukan jeriken yang dimaksud.

Begitu pun CCTV yang terpasang di area SPBU juga tak bisa dijadikan alat bukti lantaran tak lagi berfungsi. “Kita coba pantau kejadian tersebut, namun CCTV tidak berfungsi,” ujarnya.

Saat itu, pemilik SPBU segera memasang mesin pompa SPBU yang baru. Hal itu dilakukan atas permintaan pemiliknya agar nantinya saat SPBU beroperasi lagi, tidak terjadi antrean panjang.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya