SOLOPOS.COM - Polisi menggelar proses olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) meledak di timur Stasiun Balapan Solo, Selasa (16/8/2016). Ledakan di SPBU tersebut mengakibatkan dua karyawan mengalami luka bakar dan harus dirawat di rumah sakit. (Ivanovic Aldino/JIBI/Solopos)

Kebakaran Solo, Pertamina memilih menutup sementara operasional SPBU Balapan, setelah terjadi kebakaran bungker BBM.

Solopos.com, SOLO–PT Pertamina menutup sementara Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Balapan di Jl. Mangonsidi, Kestalan, Banjarsari, Rabu (17/8/2016). Penutupan SPBU itu dilakukan setelah bungker penimbunan bahan bakar minyak (BMM) terbakar, Selasa (16/8/2016). Dua orang mengalami luka bakar akibat kejadian dan dilarikan ke rumah sakit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemilik SPBU Balapan Solo, Supamindi Nursahit, mengatakan kondisi SPBU tidak meledak pada saat kejadian. Kebakaran terjadi akibat kesalahan teknis pada saat pemindahan pengisian bungker BBM dari Premium ke Pertalite.

“Uap sisa BMM di bungker keluar semua saat proses pemindahan bahan bakar dari Premium ke Pertalite. Kami tidak menduga kebakaran itu bisa terjadi,” ujar Supamin saat ditemui Solopos.com seusai meninjau SPBU Balapan, Rabu.

Supamin mengatakan akibat kejadian itu mesin bungker BMM terbakar serta satu mesin dispenser SPBU ikut rusak. Ditanya jumlah kerugian, ia mengaku belum dapat memastikannya karena kondisi SPBU ditutup sementara Pertamina.

“Saya tidak bisa masuk ke dalam SPBU untuk melihat langsung kondisi terakhir setelah kebakaran. Kerusakan SPBU akibat kebakaran mencapai 10%,” kata dia.

Penutupan SPBU oleh Pertamina, lanjut dia, merugikan pengelola karena tidak bisa melayani pembelian BBM ke warga. Apalagi penutupan SPBU Balapan oleh PT Pertamina tidak ada kepastian sampai kapan.

“Polsek Banjarsari sudah melepas police line di SPBU Balapan yang dipasang seusai kebakaran. Seharusnya SPBU bisa kembali beroperasi,” kata dia.

Ia mengatakan pengelola juga bersedia menanggung semua biaya pengobatan dua korban luka di rumah sakit. Selama 10 tahun beroperasi kebakaran di SPBU Balapan baru pertama ini terjadi. “Kami akan memasang mesin penghisap hawa di bunker BBM agar tidak terjadi kebakaran lagi,” kata dia.

Sementara itu, Kasubag Hukum dan Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moewardi Solo, dr. Elisa, mengatakan pasien luka bakar Heru Andarwanto, masih di rawat di rumah sakit. Kondisi pasien mengalami luka bakar pada bagian tangan, kaki, dada, bahu, dan muka.
“Kondisi pasien masih dalam pengawasan tim dokter akibat luka bakar yang diaminya. Kami belum bisa memastikan kapan pasien akan sembuh,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya