SOLOPOS.COM - Kebakaran di kawasan Baluwarti, Pasar Kliwon, Solo, Minggu (19/2/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Kebakaran Solo menimpa tiga unit rumah di Baluwarti.

Solopos.com, SOLO — Kebakaran rumah terjadi Kampung Wirengan RT 001 /RW 005, Baluwarti, Pasar Kliwon, Minggu (19/2). Peristiwa tersebut menewaskan dua orang dan tiga rumah terbakar. Korban tewas yakni Badriyah 70, dan Umi Mawarti, 50.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi dihimpun Solopos.com, peristiwa tersebut terjadi pukul 12.20 WIB bermula saat Badriyah yang bekerja sebagai penjual bensin eceran sedang menuangkan bensin pertalite dari jeriken ke botol ukuran 1 liter. (Baca: 2 Warga Lansia Tewas Terjebak di Kamar Mandi)

Badriyah secara tidak sengaja menumpahkan botol berisikan penuh bensin itu. Bensin tumpah mengalir ke dapur rumah dan mengenai kompor gas yang menyala. Pada saat bersamaan Umi Mawarti yang tak lain adalah menantu Badriyah sedang memasak di dapur langsung panik berusaha memadamkan api. (Baca: Kebakaran Tewaskan 2 Orang)

Ekspedisi Mudik 2024

Umi tidak berhasil memadamkan kobaran api. Api terus membesar dan membakar sebagian dapur rumah. Mengetahui api terus membesar, Badriyah takut dengan bersembunyi di kamar mandi di dalam rumah. Umi mengajak mertuanya, Badriyah keluar dari kamar mandi untuk meninggalkan rumah.

Namun, karena pintu depan rumah sudah dikepung kobaran api mereka berdua tidak dapat keluar. Keduanya terjebak di dalam kamar mandi dan ditemukan tewas oleh petugas pemadam kebaran dalam kondisi penuh dengan luka bakar.

Seorang saksi mata, Riyan, 31, warga Baluwarti, mengatakan warga baru mengetahui ada kebakaran setelah mendapati asap api hitam tebal membumbung tinggi ke atas langit. Ia mengaku langsung datang mencari sumber asap dan mendapati rumah terbakar.

“Saya langsung meminta bantuan ke posko Damkar di Gading untuk memadamkan api. Warga memadamkan api dengan air dari sumur sambil menunggu petugas pemadam kebakaran datang,” ujar Riyan saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Minggu.

Menurut Riyan, delapan unit damkar tiba di lokasi dan api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 13.10 WIB. “Hujan deras terjadi di wilayah Baluwarti setelah kejadian membuat api cepat padam. Dua korban tewas baru di evakuasi sekitar pukul 13.45 WIB,” kata dia.

Lurah Baluwarti, Suhadi, mengatakan korban di temukan tewas dalam kondisi penuh dengan luka bakar dan gosong di dalam kamar mandi. Korban tewas merupakan mertua dan menantu. “Dia [Badriyah] kesehariannya bekerja sebagai sebagai penjual bensin eceran di jalan kampung. Kebakaran terjadi akibat bensin tumpah saat korban sedang mengisi bensin di botol berukuran 1 liter,” ujar Suhadi.

Suhadi mengatakan sebelumnya warga sudah sering memperingatkan kepada Badriyah agar tidak mengisi bensin dari jeriken ke botol di dalam rumah. Korban sudah lanjut usia sehingga tidak menghiraukan peringatan warga sampai akhirnya terjadi kebakaran. Rumah milik korban berukuran sekitar 3 meter x 6 meter.

“Sebanyak tiga rumah milik warga Baluarti terbakar akibat kejadian itu. Kami mengimbau kepada warga agar lebih berhati-hati supaya  kejadian serupa tidak terulang,” kata dia.

Ditangani Polisi

Ia menambahkan dua rumah warga lainnya yang terbakar diketahui milik Mansur dan Marwiyah. Kasus ini sekarang ditangani Polsek Pasar Kliwon. Sementara itu, Kapolsek Pasar Kliwon AKP Suwandi membenarkan kejadian kebakaran di Baluwarti yang menewaskan dua orang. Polisi masih mencari penyebab kebakaran. Sementara ini dari keterangan saksi kebakaran terjadi akibat bensin tumpah mengenai kompor yang sedang menyala di dapur.

“Kami membawa dua jasad korban tewas akibat kebakaran di RSUD [Rumah Sakit Umum Daerah] dr. Moewardi untuk dilakukan autopsi,” kata Suwandi.

Terpisah, Wali Kota Solo, F.X.Hadi Rusyatmo, mengatakan rumah warga yang terbakar diketahui berstatus sebagai magersari. Kondisi rumah yang berkuran kecil, gang masuk rumah sempit, rumah saling berjejer menyulitkan petugas pemadam kebakaran masuk ke lokasi kejadian.

“Kalau masuk ke rumah saja harus memiringkan badan apalagi petugas kebakaran masuk dengan membawa alat. Kami masih menemui banyak kasus rumah seperti ini di Solo,” ujar Rudy sapaan akrab Wali Kota Solo saat meninjau lokasi kebakaran.

Ia menjelaskan rumah berukuran kecil dengan kondisi jalan masuk ke rumah sempit banyak di temukan di enam kelurahan. Enam kelurahan tersebut yakni Baluwarti, Sudiroprajan, Purwodiningratan, Panularan, Pajang, dan Semanggi.

“Kami akan mengusulkan agar setiap rumah padat penduduk dengan kondisi gang masuk ke rumah sempit agar dipasangi  Hidran. Kalau terjadi kebakaran penangananya cepat,” kata Rudy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya