SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi Kebakaran (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi Kebakaran (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Kebakaran terjadi di wilayah Solo, Selasa (15/10/2013). Tempat produksi mebel dan pengovenan kayu milik Sugiyanto, 40, di Gulon RT 003/RW 011, Kelurahan/Kecamatan Jebres, Solo, ludes terbakar, pukul 13.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian yang diderita korban mencapai lebih dari Rp100 juta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com di tempat kejadian perkara (TKP), kebakaran kali pertama diketahui oleh kakak kandung korban, Yadi, 55.

Ia yang saat itu hendak melanjutkan pekerjaannya menggergaji kayu di dekat TKP, melihat kepulan asap hitam tebal dari lokasi pengovenan kayu milik Sugiyanto. Lokasi tersebut berada di dalam pekarangan kosong depan rumah Sugiyanto dan tertutup pagar. Ia pun bergegas mengecek.

Saat ditemui Solopos.com Yadi menceritakan, saat mengecek ia melihat api sudah membakar kayu yang dioven, tetapi belum besar. Ia lantas berteriak minta tolong.

Warga sekitar berusaha memadamkan api dengan air seadanya. Namun, api telanjur menjalar dan semakin besar.

“Saya bersama warga semula berusaha memadamkan api, tapi enggak berhasil. Api dengan cepat membesar dan menjalar ke kayu-kayu di sekitarnya. Mungkin setelah itu ada warga yang memanggil pemadam kebakaran,” ulas Yadi.

Beruntung, sebelum menjalar ke rumah lainnya, enam unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian. Sekitar 90 menit kemudian seluruh api dapat dipadamkan.

Pemilik tempat produksi dan pengovenan kayu, Sugiyanto, kepada wartawan, mengungkapkan proses oven kayu sudah berlangsung dua hari. Proses dinyatakan selesai membutuhkan waktu tiga hari. Ia mengaku, biasanya ia mengecek proses oven setiap satu jam. Namun, kali itu ia tak mengecek karena pergi menyaksikan lomba burung di kawasan Stadion Manahan, Solo.

“Saya enggak tahu awal mulanya bagaimana, soalnya saat kejadian saya nonton lomba burung. Tiba-tiba saya mendapat telepon dari anak saya bilang kayu kobong. Kalau dikira-kira kerugian yang saya alami sekitar Rp100 juta-Rp200 juta. Sebagian besar mebel belum jadi, kayu, dan mesin gergaji saya hangus,” ulas Sugiyanto.

Ia menginformasikan, kayu yang ia oven sebanyak 3 m3, sedangkan kayu di sekitar oven dan di rumah yang turut terbakar berjumlah sekitar 10 m3.

Sementara itu, menurut Kapolsek Jebres, Kompol Edison Panjaitan, api muncul berawal dari kayu yang dioven. Api dengan cepat membesar dan menjalar, karena seluruh benda yang terbakar merupakan kayu. Hal itu diperparah angin yang ketika kejadian berhembus kencang. Terlebih, saat peristiwa terjadi kondisi suhu sangat panas, yakni tengah hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya