SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran (imdb.com)

Harianjogja.com, SLEMAN—Puluhan karyawan Puskesmas Ngemplak 1 menjalani latihan simulasi pemadaman kebakaran, Jumat (6/6/2014) pagi.

Mereka memainkan sebuah skenario kejadian kebakaran di Puskesmas yang dilengkapi dengan fasilitas rawat inap tersebut.
Simulasi serupa sebelumnya digelar di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Jumat (30/5/2014) pekan lalu.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

“Kemarin ada perwakilan dari tiap Puskesmas. Kalau sekarang ini khusus untuk Puskesmas Ngemplak 1,” kata Ismu Achmad Widodo, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran Kabupaten Sleman, di sela kegiatan.

“Seluruh instansi memang harus siap untuk menanggulangi ancaman kebakaran,” ungkap Ismu.

Pagi itu dia mengerahkan timnya beserta satu unit mobil pemadam kebakaran melatih karyawan instansi kesehatan yang terletak di Desa Bimomartani, Kecamatan Ngemplak.

Ismu mengungkapkan, Sleman merupakan kabupaten yang potensi kebakarannya paling tinggi di DIY. Sejak 2007, rata-rata terjadi lima hingga tujuh kasus kebakaran tiap bulan. Pertumbuhan penduduk dan industri di Sleman dinilai meningkatkan ancaman bahaya kebakaran.

Belum lagi dengan kebiasaan masyarakat yang sering menumpuk steker atau colokan listrik terlalu banyak. Dikatakan Ismu, hal itu berpotensi menyebabkan hubungan arus pendek listrik yang paling sering jadi pemicu kebakaran.

Sebelum simulasi dimulai, karyawan Puskesmas Ngemplak 1 mendapat pembekalan terkait tata cara memadamkan api. Satu per satu karyawan antusias mempratikkan usaha pemadaman api dengan menggunakan tabung pemadam dan karung goni yang dibasahi air.

“Setelah api ditutupi karung goni yang telah dibasahi, peserta memastikan api telah benar-benar padam dengan menepuk-nepuk bagian pinggirnya,” jelas Ismu.

Dia menambahkan, asap putih yang muncul merupakan tanda bahwa api telah sepenuhnya padam.

Selain belajar memadamkan api dalam skala kecil, karyawan Puskesmas Ngemplak 1 juga diberitahu bagaimana jika terjadi kebakaran besar. “Mereka juga dilatih bagaimana jika api sudah besar,” kata Ismu. Tak hanya perkara memadamkan api saja, tapi juga bagaimana agar kebakaran tidak meluas dan proses evakuasi pasien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya