SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemadaman kebakaran. (JIBI/Bisnis/Andi Rambe)

Kebakaran Semarang dikhawatirkan dinas kebakaran setempat bakal sulit diatasi karena kurangnya mobil dan personel.

Semarangpos.com, SEMARANG — Dinas Kebakaran Kota Semarang mengakui kurangnya mobil pemadam kebakaran dan personel untuk menghadapi bahaya api yang sewaktu-waktu bisa tersulut di kota ini. Bukan hanya kurang jumlah, mobil pemadam kebakaran yang tersedia pun tak lagi bisa berfungsi maksimal seiring kemajuan kota.

Promosi Kisah Agen Mitra UMi di Karawang: Penghasilan Bertambah dan Bantu Ekonomi Warga

“Kalau ditotal, kami sudah punya 19 unit kendaraan pemadam kebakaran. Namun masih kurang. Butuh setidaknya 10 unit lagi,” kata Kepala Dinas Kebakaran Kota Semarang Arief Rudiyanto di Semarang, Rabu (21/9/2016). Kenyataan tersebut diungkapkannya di sela-sela inspeksi mendadak pimpinan DPRD Kota Semarang untuk melihat kesiapan personel dan peralatan Dinas Kebakaran Kota Semarang menghadapi kejadian kebakaran.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebanyak 19 kendaraan pemadam kebakaran itu, terdiri atas empat truk pemadam kebakaran berkapasitas 3.000 liter air dan 15 truk dengan kapasitas 5.000 liter air. Ke-19 kendaraan pemadam kebakaran itu tak semuanya ditempatkan di pos induk, sebab ada empat pos pembantu yang masing-masing disiagakan dengan armada dua unit mobil pemadam kebakaran.

“Empat pos pembantu itu ada di wilayah Tugu, Banyumanik, Plamongan, dan Terboyo. Masing-masing [pos pembantu] stand by dua unit. Jadi tidak semuanya ada di sini [pos induk],” katanya.

Diakuinya, 19 mobil pemadam kebakaran itu belum termasuk armada penunjang. “Armada-armada penunjang itu seperti mobil Elf, kemudian mobil untuk lighting. Gunanya untuk menyorot dengan lampu jika kondisi membutuhkan. Setidaknya ada enam unit penunjang,” terangnya.

Ia menyebutkan setiap unit mobil pemadam kebakaran rata-rata membutuhkan enam petugas untuk mengoperasikan, baik truk pemadam kebakaran yang berkapasitas 3.000 liter maupun 5.000 liter air. “Sebenarnya truk 3.000 liter atau 5.000 liter sama cara mengoperasikannya. Ya, idealnya enam petugas. Bedanya, kalau truk 5.000 liter bisa menyemprot lebih lama, sampai seperempat jam,” katanya.

Dijelaskan Kepala Dinas Kebakaran Kota Semarang Arief Rudiyanto pula ketinggian tangga di setiap mobil pemadam kebakaran yang dimiliki Pemkot Semarang sekarang ini baru sampai 32 meter. Idealnya, sesuai ketinggian bangunan yang berpotensi terbakar di Semarang, mobil pemadam kebakaran yang dimiliki Pemkot Semarang mestinya dilengkapi tangga yang mampu mencapai ketinggian lebih dari 50 meter. Bahkan, menurut dia, Kota Jakarta melengkapi pemadam kebakarannya dengan mobil yang bisa menjangkau ketinggian 75 meter.

“Kurang armada iya, kemudian kurang personelnya. Idealnya, jumlah personel yang dibutuhkan sebanyak 456 petugas. Sementara, sekarang ini baru 301 petugas non-PNS dan 42 petugas PNS,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya