SOLOPOS.COM - Barang pedagang berserakan kala pasar waru semarang terbakar, Jumat (18/11//2016). (Facebook.com-Heny Mita Nuryanto)

Kebakaran yang melanda Pasar Waru membuat Pemkot Semarang mendadak sibuk bersiap melaksanakan proyek lapak darurat.

Semarangpos.com, SEMARANG — Wakil Wali Hevearita Gunaryanti Rahayu memastikan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang segera membangun 350 lapak darurat bagi pedagang korban kebakaran di Pasar Waru, Jumat (18/11/2016) malam lalu. ia berjanji memampatkan waktu satu bulan pembangunan menjadi tiga pekan.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

“Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan Dinas Pasar, kecamatan, muspika, kemudian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Ini termasuk tanggap darurat,” katanya di Semarang, Sabtu (19/11/2016). Hal itu diungkapkan Ita—sapaan akrab Hevearita—seusai meninjau Pasar Waru Semarang pascakebakaran yang menghanguskan setidaknya ratusan los dan puluhan kios pedagang, Jumat malam.

Menurut dia, dana tanggap darurat untuk membangun lapak darurat itu telah teranggarkan di pos Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang pengalokasiannya nantinya dilakukan melalui Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Semarang. “Langsung kami siapkan surat yang Senin [21/11/2016] nanti akan dimintakan tapak asma [tanda tangan] kepada Pak Wali [Wali Kota Hendrar Prihadi]. Begitu surat jadi, langsung dibangun,” katanya.

Ia menyebutkan berdasarkan inventarisasi yang dilakukan Dinas Pasar ada 350 pedagang yang menjadi korban kebakaran Pasar Waru, ditambah 167 pedagang pancakan di pasar itu. “Pedagang pancakan itu yang nylempit-nylempit [menyusup, karena tidak punya lapak]. Dengan indeks yang sudah ditetapkan, nanti akan dibangun 350 lapak untuk pedagang,” katanya.

Berdasarkan kajian dan perhitungan anggaran yang sudah dilakukan, lanjut dia, pembangunan 350 lapak darurat untuk pedagang Pasar Waru dialokasikan Rp3 juta/lapak ukuran 1,5 mx1,75 m. “Sudah diputuskan di sini saja [di luar pasar] karena kalau nanti jauh-jauh kan repot. Ya, implikasinya kalau jalan harus ditutup harus ada rekayasa lalu lintas, parkirnya,” katanya.

Namun, Ita menegaskan camat setempat sudah menyatakan kesiapannya untuk mengantisipasi implikasi atas pembangunan lapak darurat untuk pedagang Pasar Waru, termasuk ketersediaan lahan parkir. “Pembangunan [lapak darurat Pasar Waru] diperkirakan rampung dalam tiga minggu. Sebenarnya sebulan, namun kami pepetkan jadi tiga minggu agar pedagang bisa segera berjualan,” katanya.

Sekitar dua jam kebakaran Pasar Waru di kawasan Sawah Besar, Kelurahan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Jumat malam, meluluh-lantakkan ratusan los dan puluhan kios. Api kali pertama diketahui muncul sekitar pukul 19.30 WIB dan dengan cepat membesar yang menghanguskan deretan lapak dan kios di pasar tradisional itu. Api baru bisa dikendalikan lebih dari 10 mobil pemadam kebakaran dari Dinas Kebakaran Kota Semarang pada pukul 21.30 WIB.

Ke-10 mobil pemadam kebakaran itu dikerahkan Dinas Kebakaran Kota Semarang untuk memadamkan api dari berbagai penjuru, sekaligus untuk mencegah kebakaran semakin meluas. Bahkan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Semarang dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) juga diminta bantuan mengirimkan truk-truk tangki air untuk mempercepat pemadaman.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya