SOLOPOS.COM - TPA Putri Cempo Solo. (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos, SOLO – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo kewalahan memadamkan kebakaran sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo, Solo. Kondisi sampah yang mudah terbakar pemicu utama sulitnya api untuk dijinakkan.

Sebelumnyam warga Plesungan, Gondangrejo, Karanganyar mengeluh karena terdampak asap dari sampah yang terbakar di Putri Cempo. (Baca: Warga Plesungan Terganggu Asap)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan (DKP) Kota Solo, Hasta Gunawan ketika dijumpai di Balai Kota, Jumat (17/10/2014), mengatakan telah mengirimkan dua mobil pemadam kebakaran untuk menjinakkan api sampah di TPA Putri Cempo.

“Kami kendalikan dengan bantuan tangki pemadam dari DKP [Dinas Kebersihan dan Pertamanan]. Rata-rata per hari tiga tangki air. Tapi ya belum bisa padam,” katanya.

Diakuinya, sulit untuk memadamkan api lantaran faktor cuaca musim kemarau. Angin yang berembus sangatlah kencang sehingga titik api sulit untuk dipadamkan. Apalagi ditambah dengan kondisi sampah yang mudah terbakar pada musim kemarau ini.

Beruntung sampah yang terbakar jauh dari permukiman penduduk. Titik api masih berada di bukit sampah sekitar kantor TPA Putri Cempo. “Kami hanya bisa berdoa, semoga hujan lekas turun. Jadi bisa padam otomatis,” tuturnya.

Diakui Hasta, kebakaran sampah TPA Putri Cempo merupakan masalah klasik yang terjadi setiap tahunnya. Pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk memadamkan api tersebut.

“Sebenarnya tidak ada kobaran api, hanya asap yang membumbung tinggi. Tapi kalau dibiarkan terus, titik kebakaran bisa meluas,” katanya.

Ditanya mengenai penyebab pasti kebakaran sampah TPA, Hasta belum bisa memastikannya. Namun secara teknis tumpukan sampah memiliki kandungan gas yang mudah terbakar pada suhu panas seperti musim kemarau ini.

Kepala BPBD Kota Solo, Eko Nugroho mengatakan telah meminta tambahan bantuan mobil pemadam kebakaran milik Bakorwil Surakarta dengan kapasitas mobil pemadam 5.000 liter.

“Kami harapkan api bisa padam. Memang sangat sulit karena barang mudah terbakar,” katanya.

Salah satu pemulung Ny. Sudimin, menuturkan kebakaran sampah TPA kerap terjadi pada musim kemarau. Mestinya ada penanganan serius agar kasus kebakaran tidak terulang lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya