SOLOPOS.COM - Pasar Babadan, Ungaran, Kabupaten Semarang yang Rabu (17/7/2013) malam habis terbakar, Kamis (18/7) sore, masih ramai didatangi warga yang ingin menonton puing-puing. (Guruh Cahyono/JIBI/Solopos)

Pasar Babadan, Ungaran, Kabupaten Semarang yang Rabu (17/7/2013) malam habis terbakar, Kamis (18/7) sore, masih ramai didatangi warga yang ingin menonton puing-puing. (Guruh Cahyono/JIBI/Solopos)

Pasar Babadan, Ungaran, Kabupaten Semarang yang Rabu (17/7/2013) malam habis terbakar, Kamis (18/7) sore, masih ramai didatangi warga yang ingin menonton puing-puing. (Guruh Cahyono/JIBI/Solopos)

Solopos.com, UNGARAN — Jajaran Polres Semarang masih mengusut penyebab kebakaran Pasar Babadan, Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (17/7/2013) malam. Hingga Kamis (18/7) sore, lokasi kebakaran yang sudah dipasangi garis polisi tersebut masih ramai didatangi warga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolres Semarang, AKBP Agustinus Pangaribuan, kepada Solopos.com mengungkapkan pihaknya sudah mulai bekerja menyelidiki penyebab kebakaran. ”Belum ada perkembangan berarti, namun tim labfor sudah mulai bekerja hari ini. Kami harap semua pihak dapat bekerja sama dengan tidak memasuki lokasi kebakaran terlebih dahulu,“ pungkasnya.

Api yang berkobar di pasar terbesar kedua di Ungaran itu melalap ratusan kios dan lapak. Saat kebakaran terjadi, sejumlah pedagang memastikan telah mulai mengisi stok menjelang Lebaran sehingga diperkirakan rata-rata barang dagangan setiap pemilik kios yang menjadi abu mencapai puluhan juta rupiah. Namun dua pedagang terbesar di pasar itu diduga masing-masing mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.

Pemkab Semarang belum memberikan taksiran resmi kerugian akibat peristiwa itu. Namun, berdasarkan taksiran kasar bisa dipastikan kerugian yang mengepul bersama asap mencapai puluhan hingga seratusan miliaran rupiah.

Kebakaran hebat yang melalap pasar itu bisa dipadamkan setelah tim pemadam kebakaran Kabupaten Semarang yang dibantu tim pemadam kebakaran industri di kawasan sekitarnya bekerja selama berjam-jam. Bahkan, sehari setelah kebakaran, Solopos.com masih menjumpai api yang menyala di beberapa titik reruntuhan bangunan pasar.

Menyusul kebakaran itu, pemerintah kabupaten setempat belum menunjukkan iktikad mengatur relokasi tempat berjualan bagi pedagang yang kehilangan los dan kios. Sepanjang hari, Kamis, sebagian pedagang dilaporkan berusaha segera bangkit kembali setelah musibah dengan tetap berjualan. Mereka mencoba memanfaatkan lahan tersisa di seputaran pasar itu untuk lapak sementara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya