SOLOPOS.COM - Seorang petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di sebuah pabrik garmen di Savar, pinggiran Ibu Kota Dhaka November, Sabtu (24/11/2012)/ (REUTERS)

Seorang petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di sebuah pabrik garmen di Savar, pinggiran Ibu Kota Dhaka November, Sabtu (24/11/2012)/ (REUTERS)

DHAKA – Kebakaran hebat melanda sebuah pabrik garmen di pinggiran Ibu Kota Bangladesh, menewaskan sedikitnya 120 orang.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Menurut Dirjen Pemadam Kebakaran Bangladesh, Abu Nayeem Mohammad Shahidullah, Minggu (25/11/2012), kebakaran di kawasan industri Ashulia tersebut terjadi pada Sabtu (24/11/2012) malam. Api menyebar cepat dan menjebak ratusan pekerja.

“Pagi ini kami telah mengevakuasi 120 mayat dan angka kematian bisa meningkat,” kata Shahidullah kepada wartawan.

Kebakaran ini merupakan kecelakaan terburuk dalam industri garmen yang tengah booming dalam beberapa tahun terakhir di Bangladesh. Bangladesh memiliki sekitar 4.500 pabrik garmen yang membuat pakaian untuk merek-merek terkenal dunia, termasuk Tesco, Wal-Mart, JC Penney, H & M, Marks & Spencer, Kohl dan Carrefour.

Saksi mata mengatakan para pekerja, sebagian besar wanita, berusaha lari menyelamatkan diri dari api melalap seluiruh bangunan, tetapi mereka tidak dapat keluar melalui pintu keluar yang sempit. “Banyak yang melompat keluar dari jendela dan terluka, atau meninggal di tempat,” kata Milon, seorang penduduk setempat.

Begitu hebatnya kebakaran tersebut membuat kobaran api bisa dilihat dari jarak 2 km.

Bangladesh adalah eksportir terbesar pakaian di dunia setelah China. Produk pakaian di Bangladesh menghasilkan pendapatan 80 persen dari US$ 24 miliar ekspor tahunan.

Sayangnya, standar keselamatan di pabrik-pabrik garmen di negeri miskin tersebut tidak ditegakkan secara ketat. Kondisi ini mengakibatkan puluhan insiden kebakaran setiap tahunnya.

“Kami terkejut melihat mayat-mayat hangus yang dibawa keluar dari pabrik sejak tadi malam. Seolah tak ada habisnya,” kata Milon.

Kebakaran pada Sabtu malam tersebut merupakan yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir dan menurut pihak berwenang jumlah korban tewas jauh melampaui insiden-insiden sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya