SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran hutan. (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

Kebakaran Madiun akibat kemarau 2015 melanda hutan Segulung di timur wilayah Pagotan.

Madiunpos.com, CARUBAN — Musim kemarau 2015 yang berlangsung relatif lama berisiko buruk bagi Kabupaten Madiun yang kaya hutan jati. Pohon-pohon jati di hutan Madiun yang mongering menjadi muda terbakar. Kekhawatiran itu terbukti, Senin (10/8/2015). Kebakaran Madiun dikabarkan terjadi di hutan jati wilayah Desa Segulung, Kecamatan Pagotan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kebakaran Madiun yang dikabarkan tengah melalap Alas Segulung atau Hutan Segulung di timur Kecamatan Pagotan itu kini menyibukkan pelbagai kalangan terkait. Informasi awal yang diterima Madiunpos.com, Senin petang, pukul 17.46 WIB, belum menyebutkan luas hutan yang terbakar itu namun dipastikan cukup besar.

Sampai dengan berita ini diturunkan, api masih menyala dan pihak-pihak terkait tengah mencoba memadamkannya. Api diduga menyala karena pohon-pohon di hutan Segulun itu mengering sehingga percikan api kecil pun mampu menyulut bencana.

Antisipasi Perhutani
Kekhawatiran atas terkadinya kebakaran hutan di wilayah Kabupaten Madiun pada musim kemarau yang berkepanjangan 2015 ini, sebelumnya telah menjadi perhatian Perum Perhutani KPH Madiun, Jawa Timur. Institusi tersebut, sebagaimana dikabarkan Kantor Berita Antara, menyiagakan satuan tugas khusus pemadam kebakaran hutan (satgasdamkar) guna mengantisipasi dan menangani terjadinya kebakaran hutan di wilayah tugasnya yang meliputi Kabupaten Madiun, Ponorogo, dan Magetan.

“Anggota satgasdamkar tersebut akan disiagakan di titik hutan yang rawan terjadi kebakaran hutan,” ujar Administratur Perhutani KPH Madiun Widhi Tjahjanto kepada wartawan, Jumat (7/8/2015) lalu.

Menurut dia, titik rawan kebakaran hutan di wilayah tugasnya di antaranya terletak di wilayah Caruban yang berdekatan dengan jalan raya dan rumah penduduk. Di wilayah Caruban tersebut dinilai rawan karena terdapat orang tidak bertanggung jawan yang membuang putung rokok sembarangan sehingga memicu kebakaran di dahan yang kering.

Ini Titik Rawannya
Titik rawan kebakaran juga terletak di wilayah Mojorayung, Wungu, Kabupaten Madiun, dan Wonoasri, Kabupaten Madiun. Selain aktivitas ilegal peladang, potensi kebakaran meningkat selama kemarau karena banyak daun kering yang menumpuk di kawasan hutan sehingga mudah tersulut api ataupun puntung rokok.

Selain menyiagakan satgasdamkar, pihaknya saat kemarau panjang 2015 ini juga bekerja sama dengan instansi terkait dalam menangani dan mencegah kebakaran hutan di wilayah Madiun. Di antaranya warga tepian hutan yang tergabung dalam lembaga masyarakat desa hutan (LMDH), TNI, Polri, dan BPBD pemda setempat. (Julian Tondo Wisudo/JIBI/Madiunpos.com)

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya