SOLOPOS.COM - Peti jenazah siap di Ruang Pemulasaraan Jenazah RSUD Sayidiman, Magetan, Senin (19/10/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Kebakaran Lawu menewaskan tujuh pendaki tewas, satu jasad belum teridentifikasi hingga kini.

Madiunpos.com, MAGETAN — Satu jenazah pendaki terbakar di Gunung Lawu belum teridentifikasi. Hingga Rabu (21/10/2015) siang, jasad pendaki korban kebakarah Lawu itu masih disimpan di lemari pendingin Ruang Jenazah RSUD dr. Sayidiman Magetan, Jawa Timur. Jasad itu terbakar 100% sehingga sidik jarinya pun tidak lagi bisa dikenali.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sejauh saat ini, tim identifikasi Polres Magetan yang bekerja sama dengan tim RSUD dr. Sayidiman Magetan dan Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim masih menunggu hasil tes Deoxyribonucleic acid (DNA) korban yang dikirim ke Puslabfor Polri Cabang Jawa Timur, Tes itu dilakukan untuk memastikan identitas jasad koeban kebakarah Lawu tersebut.

Direktur Utama RSUD dr. Sayidiman Magetan, Mahatma Andre mengatakan, tes DNA perlu dilakukan karena kondisi korban yang terbakar hingga 100% sehingga menyebabkan sidik jarinya tidak bisa dikenali. “Untuk itu, harus dilakukan tes DNA agar mendapatkan data primer guna mengungkap identitas korban yang sebenarnya,” ujar Mahatma di Magetan, kepada wartawan.

Ia menjelaskan, sebelumnya memang ada keluarga yang mengaku bahwa jenazah korban kebakarah Lawu yang belum teridentifikasi tersebut adalah Aris Munandar, 25, warga Kota Blitar yang bekerja di Jakarta. Keluarga tersebut meyakini hal itu karena lokasi ditemukannya korban berada di dekat jenazah Joko Prayitno dan Kartini yang merupakan rombongan pendakian ke Gunung Lawu.

Tunggu 2 Pekan
Meski demikian, tim identifikasi tidak berani menyerahkan jenazah tersebut ke keluarga karena masih menunggu hasil tes DNA yang diperkirakan akan selesai satu hingga dua pekan mendatang.

Sementara itu, enam dari tujuh jenazah korban kebakaran hutan di Gunung Lawu sudah diserahkan ke pihak keluarga. Mereka adalah Sumarwan, Nanang Setia Utama, Rita Septi Hurika, dan Awang yang dipulangkan di Kabuaten Ngawi. Kemudian, Joko Prayitno dan Kartini yang dipulangkan di Jakarta.

Selain tujuh korban tewas, kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu juga menyebabkan dua korban kritis yang hingga kini masih menjalani perawatan medis di dua rumah sakit yang berbeda. Yakni Eko Nurhadi yang menjalani perawatan di RSUD dr. Soetomo Surabaya dan Novi Dwi yang menjalani perawatan di RSUD dr. Moewardi Solo, Jawa Tengah.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya