SOLOPOS.COM - Petugas gabungan TNI. Polri, Perhutani, BPBD, dan warga berjibaku untuk memadamkan api yang membakar hutan di kawasan Cemorosewu, Magetan, Jatim, Senin (26/10/2015). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Kebakaran Lawu, petugas gabungan memfokuskan penanganan untuk pengamanan fasilitas umum.

Solopos.com, KARANGANYAR--Fokus penanganan kebakaran hutan di Gunung Lawu adalah mengamankan fasilitas umum (fasum), seperti jaringan listrik, jaringan air, jalan raya, dan permukiman.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Nugroho, menuturkan api nyaris membakar permukiman di Dusun Cemoro Sewu, Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Magetan, Jawa Timur, Minggu (25/10/2015). Api juga mendekati jalan raya di perbatasan Tawangmangu, Jawa Tengah dan Plaosan, Magetan, Jawa Timur.

Akibat kebakaran itu pipa air minum sepanjang 3,5 kilometer yang dipasang di Cemoro Sewu, Gunung Lawu rusak dan terbakar.
“Prioritas mengamankan fasum. Fasum itu jaringan listrik, jalan raya, jaringan air, dan permukiman. Jangan sampai jaringan air terbakar. Api sudah menjalar ke permukiman di dekat pintu masuk jalur pendakian Cemoro Sewu. Jaringan air di Magetan juga sudah terbakar,” kata Nugroho saat ditemui wartawan di perbatasan Jateng dan Jatim, di Tawangmangu, Senin (26/10/2015).

Nugroho menuturkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar belum menentapkan status untuk bencana kebakaran hutan di Gunung Lawu. Status ditetapkan setelah melihat pergerakan api dan apabila kondisi serupa terjadi selama beberapa hari.

Sementara itu, 34 orang sukarelawan, Anak Gunung Lawu (AGL), BPBD Karanganyar, Tim SAR, dan lain-lain menyisir pos I Cemoro Kandang.

“Siaga menyisir dan memadamkan api untuk mengantisipasi api ke bawah. Sukarelawan dari Rimba Lawu, Polres Karanganyar, AGL, dan lain-lain naik,” tutur dia.

Sementara itu, pantauan Solopos.com di hutan di atas permukiman di jalur pendakian Cemoro Sewu belum padam seluruhnya. Titik api masih muncul pada bekas kebakaran yang terjadi Minggu (25/10/2015). Warga sekitar bersama sukarelawan dan anggota TNI mengecek hutan yang ada di atas permukiman. Mereka masih menyemperot lahan yang telah terbakar pada Minggu.
Hal itu dilakukan untuk memastikan api betul-betul padam dan tidak muncul titik api baru di sekitar permukiman. Sejumlah pemadam kebakaran dari Soloraya berjaga di sekitar lokasi.  Termasuk sejumlah tangki air untuk menyuplai pemadam kebakaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya