SOLOPOS.COM - Personel SAR mengevakuasi jenasah pendaki Gunung Lawu yang tewas terbakar, di pos pendakian Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur, Minggu (18/10/2015) malam. (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

Kebakaran Lawu mencelakakan sejumlah pendaki, para pendaki yang tewas itu ternyata tak tercatat di pos Magetan.

Madiunpos.com, Magetan — Pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan menyatakan para pendaki yang menjadi korban tewas dan luka akibat terjebak kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu tidak tercatat di pos pendaftaran jalur pendakian Cemoro Sewu, Plaosan, Magetan, Jawa Timur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Berdasarkan data yang ada, para pendaki korban tewas dan luka tersebut tidak tercatat di buku pendaftaran Pos Cemoro Sewu,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Magetan Agung Lewis saat dihubungi Kantor Berita Antara di Magetan, Senin (19/10/2015).

Menurut dia, kepastian itu diperoleh menyusul penutupan jalur pendakian Gunung Lawu melalui Pos Cemoro Sewu yang telah dilakukan sejak Jumat (16/10/2015). “Para pendaki korban tewas dan luka akibat kebakaran hutan di lereng Lawu tersebut dipastikan tidak berangkat melalui jalur pendakian Cemoro Sewu. Hal itu karena jalur pendaian Cemoro Sewu telah ditutup per tanggal 16 Oktober,” kata Agung.

Bukan Cemoro Sewu
Penutupan jalur pendakian tersebut dilakukan oleh petugas karena di sekitar jalur tersebut terjadi bencana kebakaran hutan yang dapat mengancam keselamatan pendaki. Diperkirakan, para pendaki tersebut naik Gunung Lawu melalui sejumlah jalur lain, seperti jalur Cemoro Kandang di Karanganyar, Jawa Tengah, jalur Candi Ceto, ataupun jalur Jogorogo.

Agung menjelaskan, sejauh ini, jumlah pendaki yang tewas akibat terjebak kebakaran hutan tersebut mencapai tujuh orang. Sedangkan korban luka kritis mencapai tiga orang. Para korban tersebut sebagian telah diketahui identitasnya. Sedangkan sisanya masih proses oleh petugas RSUD dr Sayidiman Magetan.

Tim SAR gabungan dari BPBD Magetan, Kodim 0804/Magetan, Polres Magetan, dan relawan Anak Gunung Lawu terus melakukan penyisiran jalur pendakian. Hal itu untuk mengantisipasi kemungkinan masih adanya pendaki yang terjebak kebakaran hutan di lereng gunung yang berada di perbatasan Jawa Timur dengan Jawa Tengah tersebut.

Banyak Warga Ngawi
Seperti diberitakan Madiunpos.com, tim SAR mendapat laporan bahwa Minggu (18/10/2015) siang terdapat sembilan pendaki menjadi korban kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu, tepatnya di antara Pos III dan Pos IV jalur pendakian Cemoro Sewu. Dari jumlah tersebut, tujuh korban diketahui tewas dan dua lainnya kritis. Petugas juga telah berhasil mengidentifikasi enam dari tujuh korban tewas.

Keenam korban teridentifikasi tersebut adalah Rita Septi Nurika, 21, warga Paron, Ngawi; Nanang Setya Utma, 16, warga Beran, Ngawi; Sumarwan warga Beran, Ngawi—ayahanda Nanang Setya Utama; Joko Prayitno, 31, warga Kebun Jeruk, Jakarta; Kartini, 28, warga Jakarta; dan Awang asal Ngawi. Sedangkan satu korban tewas masih belum dapat diidentifikasi karena kondisi jasad yang hangus dan tidak ditemukan kartu identitas.

Selain mereka, terdapat juga dua korban kritis yakni Eko Nurhadi, 45, warga Karangjati, Ngawi yang dirujuk ke RSUD dr. Soetomo Surabaya, dan Novi Dwi, 14, warga Beran, Ngawi yang dirujuk ke RSUD dr. Moewardi Solo.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya