SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran hutan di Gunung Lawu. (Antara/Siswidodo)

Kebakaran Lawu sempat sulit dipadamkan sebelum akhirnya turun hujan. Ganjar Pranowo meminta semua jalur pendakian ditutup.

Solopos.com, KARANGANYAR — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta seluruh pihak terkait gotong royong memulihkan kondisi hutan Gunung Lawu setelah kebakaran selama beberapa pekan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Ganjar Pranowo, pekerjaan memulihkan kondisi hutan Gunung Lawu tidak dapat dilakukan Perhutani. Oleh karena itu, dia berharap Perhutani terbuka soal informasi kondisi hutan. Selanjutnya, pemerintah kabupaten (Pemkab), pemerintah provinsi (Pemprov), TNI/Polri akan membantu sesuai porsinya.

“Ini bahaya. Jateng enggak masuk kategori kena asap, tetapi semua gunung terbakar. Tahun ini kok yo kobong kabeh. Perhutani tidak akan maksimal [kerja] karena coverage gede tetapi orang [SDM] enggak banyak. Perhutani share info kondisi. Itu mesti dilakukan. Lalu, pemkab, pemprov, TNI/Polri menggerakkan potensi,” kata Ganjar saat berbincang dengan wartawan di perbatasan wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, Sabtu (31/10/2015).

Ganjar Pranowo memulai kegiatannya hari itu dengan melihat kerja bakti warga Tawangmangu, Karanganyar, di dekat Mapolsek Tawangmangu. Dia mengingatkan warga agar membuang sampah pada tempatnya. Dia juga mendengar keluhan warga tentang saluran air tersumbat sampah.

Kegiatan orang nomor satu di Pemprov Jateng itu diteruskan dengan meninjau lokasi kebakaran hutan Gunung Lawu. Dia membonceng sepeda motor Honda Supra Fit AD 4263 UF milik temannya, Suwardi. Ganjar naik ke pos pendakian Cemoro Kandang, Tawangmangu dan mengecek bekas kebakaran hutan di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Ganjar diajak melewati jalur lama menuju Cemoro Kandang atau melewati Gondosuli. Sepanjang perjalanan, dia menyapa warga yang bekerja bakti membersihkan sampah di tepi jalan. “Terima kasih ya. Sip! Terima kasih,” ujar dia sembari melambaikan tangan kepada warga yang bekerja bakti di tepi jalan.

Sesampainya di Cemoro Kandang, Ganjar meninjau lokasi bekas kebakaran hutan di perbatasan Karanganyar-Magetan itu. Dia mengapresiasi penutupan jalan dari Karanganyar menuju Magetan. Pantauan Solopos.com, sejumlah batu seukuran ban mobil tergeletak di tepi jalan yang berada di jalur Karanganyar menuju Magetan.

Sebuah spanduk bertulis “Hati-Hati, Batu Rawan Longsor” dipasang di talut bukit. Tanaman yang berada di atas talut bukit itu gosong. Lalu, Ganjar prihatin. Dia melihat batu pada puncak bukit menjulang. Sebagian batu itu disangga tanah, tetapi sebagian lagi tidak.

“Watu gedene semono glundung dewe ora pamitan. Iki bahaya. Akan kami komunikasikan dengan Jawa Timur. Yen perlu tak telpon Pakdhe Karwo. Menurut saya, teknis [batu] dirobohkan. Kepastian warga lewat itu aman,” ungkap dia.

Dia juga memastikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar maupun Jawa Tengah berkoordinasi dan kerja sama penanganan kebakaran hutan Gunung Lawu. Dia meminta seluruh pihak tidak memiliki egoisme wilayah saat menangani bencana. “Isih Indonesia to? Yo wis, digarap bareng. Bikin sistem yang bagus, semua kerja bareng. Penanganan bersama,” jelas dia.

Ganjar mengunjungi pos pendakian Gunung Lawu di Cemoro Kandang. Dia bertemu Anak Gunung Lawu (AGL). Saat itu, dia mendapat laporan bahwa seluruh pos pendakian Gunung Lawu ditutup. “Sudah ditutup Pak. Ada lima jalur resmi dan dua jalur tidak resmi,” ujar Sukarelawan AGL, Budi Santoso, saat berbincang dengan Ganjar.

Namun, mereka tidak dapat menjelaskan saat ditanya apakah jalur tidak resmi dijaga petugas. Faktanya, jalur tidak resmi hanya dipasang tulisan berisi larangan mendaki, tetapi tidak ada petugas jaga.

“Hla iku iso nekat. Ditutup, termasuk jalur tidak resmi. Ditutup sampai masa kemarau beres. Saya share itu [penutupan pendakian] lewat twitter. Ada yang misuh, ada yang pro. Tolong paham situasi. Hutan sensitif pada api. Kebakaran hutan itu 80% disebabkan kesalahan manusia.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya