SOLOPOS.COM - Gunung Lawu (landscapeindonesia.com)

Kebakaran hutan Lawu mengakibatkan tanaman di ribuan hektare lahan rusak.

Solopos.com, KARANGANYAR-Kebakaran hutan di Gunung Lawu tepatnya di petak 40 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tlogodlingo Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utaran, Jumat (16/10/2015), diduga kuat disebabkan puntung rokok yang dibuang sembarang pemburu lebah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tudingan tersebut dicuatkan Kepala RPH Tlogodlingo BKPH Lawu Utara, Sutiman, saat dihubungi solopos.com, melalui telepon seluler (ponsel), Sabtu (17/10/2015). “Api kemungkinan berasal dari puntung rokok pencari lebah madu, atau pemburu burung,” tutur dia.

Ekspedisi Mudik 2024

Kemungkinan api muncul secara alami karena kondisi yang sangat terik, menurut Sutiman, tidak mungkin. Dia menyesalkan perilaku para pemburu hutan yang masih kerap membuat puntung rokok sembarangan. Padahal sudah ada papan peringatan di kawasan hutan.

Sutiman menjelaskan kebakaran Jumat kemarin padam sekitar pukul 17.00 WIB. Kobaran api melumat pepohonan dan tanaman di lahan seluas 19 hektare. Sebanyak 52 sukarelawan dan pegawai RPH Tlogodlingo, bahu membahu melokalisasi api.

Lokalisasi api dilakukan menggunakan peralatan seadanya seperti sabit, cangkul, dan gebyok. “Upaya pemadaman api yang bisa kami lakukan dengan minimnya peralatan ya melokalisasi api. Kemarin [Jumat] sore api mulai padam kendati masih ada bara,” ujar dia.

Disinggung agenda reboisasi atau penanaman kembali pohon, menurut Sutiman belum bisa dilakukan tahun ini. Alasannya, pengajuan anggaran kegiatan tersebut ditolak. Paling cepat, dia menjelaskan, reboisasi lahan yang terbakar baru dilakukan tahun depan.

Agenda reboisasi setidaknya membutuhkan 46.600 bibit tanaman. Jumlah bibit tanaman sebanyak itu untuk 116 hektare lahan hutan yang terbakar di Tlogodlingo. Sebagaimana diketahui, kebakaran lebih hebat melanda 90 hektare hutan di Tlogodlingo Agustus lalu.

Sehingga total lahan yang dilalap api tiga bulan terakhir sekitar 116 hektare. “Dengan asumsi jarak tanam lima meter, satu hektare lahan membutuhkan 400 bibit tanaman. Artinya kalau total luas lahan mencapai 116 hektare butuh 46.600 bibit tanaman,” kata dia.

Sementara informasi yang dihimpun solopos.com, kebakaran hutan di Tlogodlingo membuat sebagian Kecamatan Karangpandan dan Matesih diguyur hujan ringan abu. Situasi tersebut membuat warga setempat harus ekstra berhati-hati supaya tidak menghirup abu.
Salah seorang warga Karangpandan, Prasetya, menuturkan guyuran abu kebakaran hutan dari Gunung Lawu mulai terjadi Sabtu siang.

“Ada bulir-bulir halus seperti abu yang turun. Warga meyakini berasal dari kebakaran hutan di Gunung Lawu kemarin,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya