SOLOPOS.COM - Gunung Lawu (Mariyana Ricky P.D./JIBI/Solopos/dok)

Kebakaran gunung, yakni yang melanda Gunung Lawu sudah padam tapi tetap dijaga agar tak terjadi kebakaran susulan.

Solopos.com, KARANGANYAR — Api yang membakar lahan Gunung Lawu di petak 62 L sudah padam. Meski demikian, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara tetap menyiagakan sejumlah personel di petak 62 L untuk mengantisipasi kebakaran susulan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Petak 62 L RPH Dukuh Tlogodringo, Desa Gondosuli, Tawangmangu BKPH Lawu Utara terbakar pada Kamis-Jumat (20-21/8/2015).

Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, api membakar semak dan sejumlah pohon di Bukit Pranten dan Gunung Candi. Akibatnya sebanyak 90 hektare (ha) lahan terbakar.

Kepala RPH BKPH Lawu Utara, Sutiman, menuturkan api di petak 62 L sudah padam, tapi kepulan asap masih terlihat pada satu titik. Oleh karena itu, mereka menyiagakan sejumlah personel, yakni tiga personel dari Perusahaan Hutan Negara Indonesia (Perhutani) dan tujuh orang dari Relawan Anak Gunung Lawu (AGL).

“Pengawasan di sejumlah titik termasuk lokasi kebakaran lahan. Itu mengantisipasi kebakaran susulan. Sekarang sudah padam, tetapi kami masih siaga di sekitar lokasi,” kata Sutiman saat dihubungi, Sabtu (22/8/2015).

Relawan tersebut dibantu Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) membersihkan ilalang dan membuka rumput untuk mengantisipasi sisa api merembet.

Sutiman menegaskan lokasi kebakaran bukan jalur pendakian. Lokasi itu sering digunakan untuk pendidikan dasar dan pelatihan pecinta alam.

“Itu bukan Gunung Lawu. Hanya kawasan saja. Dan bukan jalur pendakian,” tutur dia.

Sementara itu, informasi yang dihimpun , terjadi kebakaran di jalur pendakian Cemoro Kandang, tepatnya di atas pos 2. Menurut salah satu Relawan AGL, Eka, kebakaran diketahui Jumat kemarin sekitar pukul 23.00 WIB. Namun, api berhasil dipadamkan sebelum merembet ke lokasi lain.

“Enggak besar. Berhasil dipadamkan sebelum membesar. Dugaan kami ada pendaki yang lupa memadamkan api unggun saat meninggalkan lokasi. Ada sampah dan bekas tenda ukuran kecil di sekitar kebakaran,” uja Eka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya