SOLOPOS.COM - Evakuasi pendaki Gunung Lawu terjebak kebakaran (Sri Sumi H/JIBI/Solopos)

Kebakaran Lawu di wilayah Magetan, Jawa Timur menyebabkan enam orang tewas.

Solopos.com, MAGETAN — Kebakaran  hutan di lereng Gunung Lawu, Minggu (18/10/2015) menyebabkan sembilan pendaki Gunung Lawu terjebak di sekitar ps 3 Cemoro Sewu, Magetan. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Minggu malam, sebanyak sembilan pendaki terjebak kebakaran.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Rincian dari sembilan pendaki tersebut yakni lima pendaki berhasil dievakuasi dan empat lainnya belum dievakuasi hingga Minggu malam.

Rincian pendaki yang sudah dievakuasi yakni.  satu pendaki bernama Eko Nurhadi warga Semarang ditemukan selamat dengan luka bakar 50%; satu pendaki Evi, 30, warga Beran Ngawi ditemukan dengan luka bakar; satu pendaki laki-laki yang belum diketahui identitasnya mengalami luka bakar 90%; dua pendaki laki-laki yang belum diketahui identitasnya dievakuasi dalam kondisi sudah meninggal. Sementara empat pendaki lainnya belum dievakuasi. Kondisi keempat pendaki tersebut meninggal dunia.

Dengan demikian, sebanyak enam pendaki tewas terbakar dan dua lainnya mengalami luka bakar serius menyebabkan kritis, dan satu orang mengalami luka bakar.

Sukarelawan anak gunung lawu (AGL) dari Pos Cemoro Kandang, Karanganyar, Budi Santoso, mengungkapkan sebanyak enam orang meninggal. Dua orang yang mengalami luka bakar sudah berhasil dievakuasi dan dibawa ke RS. “Ini baru proses evakuasi. Sudah turun dua yang luka bakar. Sisanya sedang perjalanan turun. Kalau meninggal itu positif enam. Mereka ditemukan di sekitar pos 3 dan 4,” ujar Budi saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Namun, Budi belum dapat memastikan dari mana pendaki tersebut naik. Apakah mereka naik dari pos Cemoro Kandang atau Cemoro Sewu. Budi hanya mengatakan nama salah satu pendaki yang berhasil dievakuasi, Eko, tidak tercatat di pos Cemoro Kandang.

“Kami tidak bisa memastikan naik dari pos mana. Mereka itu dalam perjalanan turun. Kemungkinan terjebak dan enggak bisa berbuat apa-apa,” jelas dia.

Budi menuturkan hutan Gunung Lawu di wilayah Magetan terbakar sejak Kamis (15/10). Kebakaran dimulai dari pos 5 dan pos 2 ke pos 3. Api berhasil dipadamkan pada Jumat (16/10). Namun, api kembali menyala pada Minggu pagi dari pos 4 ke bawah.

Menurut Budi, petugas di pos Cemoro Sewu sudah menutup jalur pendakian selama sepekan. Di sisi lain, AGL yang berada di pos Cemoro Kandang belum menutup jalur pendakian.

Namun, mereka mengimbau pendaki agar tidak turun melalui jalur Cemoro Sewu. Budi menjelaskan jumlah pendaki yang naik melalui Cemoro Kandang mencapai 1.000 orang pada Sabtu.

“Cuma kadang nekat menerobos. Kami imbau turun lewat Cemoro Kandang. Cemoro sewu ditutup dan terbakar. Tetapi, bisa jadi banyak pendaki melanggar. Sebelum kejadian ini, kami sudah mengirim tiga personel AGL naik pada Sabtu. Itu pmantauan pendaki dan menghalau supaya enggak [turun] lewat Cemoro Sewu.”

Terjebak Api

Informasi yang dihimpun Solopos.com hingga pukul 21.18 WIB, jumlah pendaki yang terjebak kebakaran di Gunung Lawu sebanyak sembilan orang. Satu orang, warga Ngawi, Jawa Timur, Eko Nurhadi, 45, selamat dan berhasil dievakuasi oleh sukarelawan. Eko dievakuasi setelah meminta tolong pada salah pendaki yang melintas di antara pos II dan pos III, Maisuri Salim, 45.

Saat kejadian, Maisuri hendak naik. Dia melaporkan kejadian ke tim SAR. Selain Eko, sukarelawan juga berhasil mengevakuasi warga Desa Beran, Ngawi, Jawa Timur, Evi, 30, pada pukul 18.50 WIB. Selanjutnya pukul 19.58 WIB, mereka berhasil mengevakuasi pendaki berjenis kelamin lelaki. Kondisi pendaki mengalami luka bakar 90%. Korban dibawa ke RS Magetan. Namun, sukarelawan belum mengetahui identitas korban.

Selanjutnya, mereka berhasil mengevakuasi dua pendaki lelaki. Namun, mereka dalam kondisi meninggal. Dua korban meninggal belum diketahui identitas.

Jenazah dibawa ke RS Magetan. “Sisanya masih ada empat pendaki yang belum berhasil dievakuasi hingga pukul 20.50 WIB. Itu data dari Humas Basarnas Pos SAR Surakarta,” kata Petugas Siaga Basarnas Kantor SAR Semarang, Muhammad Abdullah, kepada Solopos.com, Minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya