Solopos.com, KLATEN — Sebuah pabrik briket batu bara yang ada di Desa Jatipuro, Kecamatan Trucuk, CV Fortuna Didio, terbakar pada Sabtu (31/5/2014) siang.
Empat unit mobil pemadam kebakaran (damkar) pun dikerahkan untuk memadamkan api yang membakar pabrik. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran yang menimpa pabrik yang baru beroperasi sepekan tersebut. Namun, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Informasi yang dihimpun Solopos.com dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, musibah kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Kebakaran diduga dipicu karena tutup oven batu bara yang tidak kuat menahan panas saat proses pemanasan bahan baku arang menjadi briket batu bara.
Kondisi tersebut menyebabkan tutup oven tersebut meleleh. Setelah itu, api merambat dengan cepat ke ruang pemanasan karena terbuat dari bahan yang mudah terbakar.
Mandor pabrik, Trihono, memaparkan akibat musibah tersebut setidaknya 2 ton briket batu bara yang dipanasi menjadi rusak terbakar. Untuk sementara ini, pabrik briket batu bara itu berhenti beroperasi.
Kepala BPBD Klaten, Sri Winoto, memaparkan sebelum empat mobil damkar diturunkan, warga dan karyawan pabrik sempat berusaha memadamkan api secara manual. Namun, besarnya api yang membakar pabrik membuat warga dan karyawan kewalahan.
“Akibat musibah tersebut, diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Menurut keterangan pemilik pabrik, batu bara yang tengah dipanasi tersebut merupakan barang yang akan diekspor ke Amerika,” papar Sri Winoto kepada wartawan di Klaten, Sabtu.