SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kebakaran Klaten, kebakaran terjadi tak jauh dari makam Sunan Pandanaran dan gua Maria Marganingsih.

Solopos.com, KLATEN–Kebakaran terjadi di hutan yang berada pada Bukit Jabalakat, Desa Paseban, Bayat, Kamis (17/9/2015). Luas lahan yang mengalami kebakaran diperkirakan mencapai 3 hektare (ha).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kebakaran diperkirakan terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Api menyebar di sejumlah lokasi pada kawasan hutan milik Perum Perhutani tersebut. Kebakaran terjadi tak jauh dari makam Sunan Pandanaran serta Gua Maria Marganingsih.

Guna pemadaman tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), unit pemadam kebakaran, TNI, serta puluhan sukarelawan diterjunkan. Lantaran tak ada akses mobil pemadam kebakaran mendekati lokasi, pemadaman api dilakukan secara manual. Kencangnya angin yang berembus siang itu juga menyulitkan petugas serta sukarelawan memadamkan api.

Kebakaran yang terjadi pada sekitar sisi timur bukit atau tak jauh dari makam Sunan Pandanaran berhasil dipadamkan sekitar pukul 13.00 WIB. Namun, titik api lain muncul pada sisi barat bukit membuat para petugas dan sukarelawan bergegas melakukan pemadaman agar api tak merembet ke kawasan permukiman serta Gua Maria Marganingsih.

Salah satu sukarelawan dari Rescue Independen Semut Geni Klaten, Wahyudi, 40, mengatakan kondisi lokasi kebakaran yang dipenuhi daun jati kering membuat api cepat membesar. Pemadaman pun sempat mengalami kendala lantaran minimnya alat guna melakukan pemadaman.

“Medan yang sulit serta peralatan seadanya seperti hanya menggunakan ranting pohon membuat pemadaman cukup sulit dilakukan. Tetapi, sudah bisa terkondisi untuk kebakarannya,” jelas dia.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, bukit yang terbakar dipenuhi dengan pohon jati. Material yang terbakar yakni dedaunan kering serta semak yang ada di bukit tersebut.

Camat Bayat, Edy Purnomo, menjelaskan seluruh kawasan yang terbakar merupakan lahan milik Perum Perhutani. Upaya pemadaman yang dilakukan yakni melokalisasi kebakaran agar tak merembet hingga ke permukiman, makam, serta gua yang ada di sekitar Bukit Jabalakat.

“Titik api terdekat dengan permukiman sekitar 300 meter. Begitu pula dengan makam yang hanya berjarak sekitar 30 meter,” katanya. Edy mengatakan kebakaran terjadi hampir setiap tahun terutama saat kemarau tiba. Terkait luas kawasan yang mengalami kebakaran, dia memperkirakan seluas 2-3 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya