SOLOPOS.COM - Sisa-sisa api kebakaran yang menghanguskan industri rumahan pembuatan kasur di Jl. Nusa Indah perum Palur, Karanganyar, Selasa (6/5). Kebakaran tersebut diduga berasal dari percikan api mesin penggiling kain.(JIBI/Solopos/Ardiansyah Indra Kumala/dok)

Solopos.com, KARANGANYAR—Pabrik pembuatan kasur Syifa Collection yang beralamat di Jl. Nusa Indah No. 1A Perum Palur, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Karanganyar, ludes dilalap api, Selasa (6/5/2014). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai setengah miliar rupiah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun solopos.com, kebakaran terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu para pekerja tengah bekerja seperti biasa di dalam pabrik yang memproduksi kasur, bantal, guling dan boneka. Namun tiba-tiba muncul percikan api dari salah satu bagian bawah mesin pengolah atau penggiling kain.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Diduga percikan api muncul karena terjadi konsleting atau hubungan arus pendek. Melihat percikan api, para pekerja panik dan berusaha memadamkan api dengan menggunakan peralatan seadanya.

Sementara lainnya melaporkan kejadian tersebut ke pemadam kebakaran setempat. Sedikitnya tiga unit mobil pemadam kebakaran dari Karanganyar dan Kota Solo dikerahkan untuk memadamkan api. Petugas pemadam kebakaran bersama tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar berusaha melokalisir api agar tidak merembet ke rumah-rumah di sekitar pabrik.

Pemadaman pun berjalan cukup lama lantaran barang yang ada di dalam pabrik merupakan bahan mudah terbakar. Hingga api pun dengan cepat membakar seluruh isi ruangan. Kobaran api baru bisa ditaklukkan satu jam kemudian. “Apinya cepat sekali membesar. Waktu itu karyawan semua kerja, ada yang giling kain, tahu-tahu dari bawah mesin itu ada percikan api dan sudah membesar,” kata Marinah, karyawan setempat.

Warga di sekitar pabrik yang mengetahui kejadian itu sempat panik dan mengungsikan barang berharga karena khawatir api merembet ke pemukiman penduduk. Hal ini lantaran lokasi pabrik tidak jauh dari rumah penduduk setempat.

Sementara pihak PT PLN Persero langsung memadamkan aliran listrik. Pemilik pabrik, Ade Suwarjo, mengatakan saat kejadian ada sekitar delapan karyawan yang berada di dalam pabrik.

Mereka seperti biasa tengah bekerja membuat kasur, bantal, guling dan boneka. Sebagian karyawan juga ada yang melakukan penggilingan kain. Beruntung saat kejadian, para karyawan bisa lolos keluar dari kobaran api. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

“Kami sudah berusaha melakukan pemadaman manual. Tapi api cepat sekali membesarnya,” tukasnya.

Akibat kejadian ini, dia menambahkan seluruh bahan baku pembuatan bantal, guling dan boneka ludes tak bersisa.  Ade mengaku rugi Rp500 juta lebih, di antaranya tiga unit mesin penghancur kain senilai Rp300 juta yang hangus terbakar. Kemudian bangunan, kain dan peralatan lainnya senilai puluhan juta rupiah.

Ketua Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Aji Pratama Heru K. meminta warga mewaspadai potensi kebakaran terutama memasuki musim kemarau ini. Khususnya di pabrik berskala rumah tangga, lanjutnya, mutlak tersedia Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya