SOLOPOS.COM - ilustrasi kebakaran (backgroundpictures.org)

Kebakaran Karanganyar terjadi di dua lokasi yang berbeda dan menyebabkan 3 rumah ludes terbakar.

Solopos.com, KARANGANYAR–Kebakaran terjadi di Desa Giriwondo, Jumapolo dan Gedong, Karanganyar, Senin (7/9/2015). Akibatnya, tiga rumah terbakar dan enam ekor kambing tewas terpanggang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kebakaran kali pertama terjadi di Dukuh Bulu, RT 001/RW 006, Desa Giriwondo, Jumapolo sekitar pukul 14.00 WIB. Api diduga dari tungku yang sedang digunakan memasak. Akibat kejadian itu, dapur dan kandang milik Kariyo Simun, 60, ludes terbakar. Api juga memanggang enam ekor kambing di kandang.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Kariyo dan istrinya tinggal sementara di dapur karena rumah tinggal sedang diperbaiki.
Mereka mendapat bantuan rumah tidak layak huni (RTLH). Rumah tinggal tidak jauh dari dapur yang terbakar. Namun, rumah tinggal tidak ikut terbakar.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Nugroho, menuturkan kejadian bermula saat Kariyo memasak di dapur. Namun, ditinggal tidur karena pusing.

“Mereka tinggal berdua. Tidak ada anak. Keduanya tunarungu. Jadi saat terbakar itu, mereka tidur di dapur yang menjadi tempat tinggal sementara berukuran 5 meter x 7 meter. Mereka bangun setelah mendengar suara kretek-kretek. Api sudah membakar atap dan asap memenuhi dapur,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu (9/9/2015).

Api berhasil dipadamkan setelah satu jam. Warga bergotong-royong memadamkan api menggunakan alat seadanya. Kerugian ditaksir Rp8,5 juta.

“Keduanya memiliki satu ekor sapi dan enam ekor kambing. Untungnya, satu ekor sapi sudah dijual untuk tambahan biaya membangun rumah. Tetapi, enam ekor kambing tewas terpanggang,” ujar dia.

Kebakaran terjadi di Dusun Sinongko, RT 001/RW 010, Kelurahan Gedong, Karanganyar, pukul 17.15 WIB. Rumah milik mantan Kepala SDN 02 Sewurejo Mojogedang, Sutar Siswo Sucipto, 75, terbakar. Api juga merembet ke rumah anaknya, Sri Patmi dan Sastro Loso. Rumah kedua berada satu pekarangan dan berdempetan.

“Rumah semi permanen ukuran 8 meter x 12 meter dan permanen ukuran 6 meter x 12 meter terbakar. Kerugian Rp21,6 juta. Dugaan sementara hubungan pendek arus listrik. Api berhasil padam setelah dua jam. Warga memanggil pemadam kebakaran karena upaya memadamkan api menggunakan alat seadanya gagal,” tutur dia.

Sementara itu, Sri Patmi terisak setiap kali teringat kejadian. Dia menceritakan saat kejadian hendak memandikan anak bungsunya berusia 2,5 tahun. Namun, dia melihat api membakar atap dan asap mengepul dari rumah ayahnya, Sutar.

“Hla yang di rumah hanya saya dan anak. Suami ke sawah. Ayah saya pergi. Saya sempat lihat clap-clap listrik di atap terus langsung terbakar,” cerita perempuan yang bekerja sebagai guru SDN 02 Pojok Mojogedang itu sembari menahan tangis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya