SOLOPOS.COM - Kebakaran terjadi di Jetis, Jogja (Mediani Dyah Natalia/JIBI/Harian Jogja)

Kebakaran Jogja terjadi di sebuah rumah tingkat

Harianjogja.com, JOGJA –– Sri Pujaningsih, 72 pergi sebentar ke warung dekat rumahnya di jalan dr. Sardjito Jogja Sabtu (27/2/2016). Betapa terkejutnya Ning, sapaannya saat kembali sekitar pukul 06.00. Lantai dua rumahnya sudah mengepulkan asap tebal dan dikerumuni banyak orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rumah dua lantai yang dijadikan kos-kosan itu sudah ditingali Ning dan keluarganya selama bertahun-tahun. Lantai satu menjadi tempat tinggalnya sementara lantai atas menjadi area kos. Api diperkirakan muncul dari kamar yang ada di sisi barat rumah, ditempati seorang mahasiswa pascasarjana UGM bernama Usman.

(Baca Juga : KEBAKARAN JOGJA : Sebuah Rumah Terbakar, Diduga Konslet)

Ekspedisi Mudik 2024

Mendapati rumahnya terbakar, Ning pun meminta bantuan ke para tetangganya. Salah satu warga pun berusaha menghubungi petugas pemadam kebakaran namun tak kunjung terhubung. Merasa membuang waktu, salah seorang diantaranya memutuskan untuk langsung mendatangi kantor Pemadam Kebakaran di Pingit. Api akhirnya bisa dipadamkan dalam waktu satu jam.

“Untungnya ada yang membantu mendatangi, kalau tidak mungkin sudah habis semua,” tutur Ning.

Kepala kepolisian sektor Jetis Chundori mengatakan identifikasi sementara menunjukkan kebakaran berasal dari korsleting di dalam ruangan kamar itu. Arus pendek yang terjadi mengakibatkan percikan api yang lantas menyebar ke seluruh ruangan dan membakar seluruh area lantai dua.

“Untung bisa segera dipadamkan, jadi tidak sampai menyebar,” kata dia.

Ning mengatakan kejadian korsleting sebenarnya bukan kali terakhir terjadi. Beberapa waktu lalu rumahnya sempat mengalami hubungan pendek. Namun sekering yang ada dapat berfungsi normal dan segera memutus aliran listrik.

Dia sempat mengadukan amsalah itu ke PLN, namun pihak PLN tak bisa berbuat banyak karena hubungan pendek terjadi di dalam rumah. Ning pun akhirnya meminta bantuan salah seorang pekerja untuk memperbaikinya.

“Waktu itu di lantai satu dan sudah beres. Ini ternyata di lantai dua, aneh juga sekringnya kok tidak berfungsi,” ujar Ning yang mengaku masih syok itu.

Korsleting listrik sejauh ini masih menjadi faktor penyebab tertinggi kebakaran di DIY. Data BPBD menunjukkan 2015 lalu terjadi lebih dari 26 kasus kebakaran. 90% penyebab kebakaranmya adalah hubungan pendek arus listrik.

Kepala BPBD Kota Jogja Agus Winarto meminta kepada masyarakat untuk selalu waspada dan bijak dalam penggunaan listrik. Bila terjadi tanda-tanda korsleting, Agus menyarankan untuk mencari sumbernya terlebih dahuku sebelum mencoba menyalakannya kembali.

“Biasanya juga ditempat-tempat terminal listrik setelah selesai mengisi catu daya alat2 elektronik alangkah baiknya peralatan listrik seperti chrager di lepas,” kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya